Emansipasi Wanita Menurut Kartini dan Prespektif Al Quran

Emansipasi Wanita Menurut Kartini dan Prespektif Al Quran
Al Quran l Foto: Net

agar wanita diberi kesempatan yang sama untuk mengaplikasikan keilmuan yang dimilikinya dan agar wanita tidak merendahkan atau direndahkan derajatnya di mata pria.

Kita juga sudah pasti tau bahwa sang pelopor emansipasi wanita adalah RA Kartini.

Kartini adalah seorang priyayi Jawa yang ingin memberontak terhadap kultur keraton Jawa yang menganggap perempuan hanya pantas untuk di tiga tempat: Dapur, Sumur, dan Kasur.

Menurut kartini, wanita juga memiliki kelebihan dan keistimewaan. Dialah pendidik pertama bagi anak-anaknya sehingga mereka bisa menjadi seseorang yang membanggakan di Negeri ini.

Kartini sebagai ketua pergerakan emansipasi wanita Indonesia telah menulis surat kepada Prof. Anton dan Nyonya pada tanggal 4-oktober-1902, isi surat itu:

"Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. “(Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902)

Kartini telah banyak melakukan usaha untuk memperjuangkan hak hak wanita di zamannya.

Selain dari perspektif seorang priyayi jawa. Al Quran yang tidak lain adalah kitab suci agama Islam juga memiliki perspektif tersendiri.

Sumber:IAIN Madura

Komentar

Loading...