Abuya Muda Waly Al-Khalidy di Era Pembaharuan Islam Milenial Selatan

Keramat yang diberika Allah kepada Syeikh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy yaitu: Pertama, Abuya berhasil mencetak ulama-ulama besar termasuk anak-naknya. Kedua, Abya melempar batu kerikil dan menebas batang talas, Ketiga, Abuya menebas bunga sebagai suatu isyarah, Keempat, Abuya bisa mengarungi arus yang deras, Kelima, Abuya memiliki firasat batin untuk bisa melihat hal-hal yang sebelumnya. Keenam, pada 20 Maret 1961 setelah beliau wafat munculnya cahaya atau keumala dari peti jenazahnya.
Wafatnya ulama merupakan hal yang krusial dan rasa simpati hadir dari berbagai kalangan seperti keluarga, kerabat dan santri sebagai muridnya. Kepergian meninggalkan duka yang mendalam, dibalik semua itu Abuya dikenal masyarakat baik dalam maupun luar Sumatera, berkat kegigihannya dalam bercita-cita menjadi ulama yang membawa perubahan hingga modernisasi saat ini.(*)
Penulis: DELLA IRFANA, Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Komentar