Abuya Muda Waly Al-Khalidy di Era Pembaharuan Islam Milenial Selatan

Abuya Muda Waly Al-Khalidy di Era Pembaharuan Islam Milenial Selatan
Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Della Irfana. |FOTO: IST

Muhammad Waly memulai belajar dan mendapatkan pendidikan dasar keagamaan juga dari Ayahnya. Muhammad Waly belajar al-Quran dan kitab-kitab kecil mengenai tauhid, fiqh dan ilmu dasar bahasa Arab. Disamping ibu Muhammad Waly sekolah di Volks-Scool  atau sekolah yang didirikan penjajahan Belanda untuk menampung hasrat anak-anak desa dengan lama waktu hanya tiga tahun.

Setelah lulus kemudian Muhammad Waly melanjutkan pendidikan ke pesantren Ibukota Labuhanhaji, yakni pesantren Jami’yyah al-Khairiyyah di bawah pimpinan Teungku Muhammad Ali yang dikenal masyarakat Labuhanhaji dengan panggilan Teungku Lampisang Aceh Besar selama lebih empat tahun, di pesantren itulah Muhammad Waly berkenalan dengan teman-teman yang akhirnya merupakan kelompok perjuangan untuk kepentingan Islam, Ahlusunnah wal Jama’ah, seperti Haji Nyak Diwan, Haji Mustafa Mizani, dan lain-lain. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke pesantren Bustanul Huda yang bertempat di Ibukota Blang Pidie. Muhammad Waly mempelajari kitab-kitab yang masyhur di kalangan ulama yang bermazhab Syafi’i seperti kitab Inatut Thalibin, Tahrir dan Muhalli dalam ilmu fiqih: Lfiyah dan Ibnu ‘Aqil, dalam ilmu bahasa Arab, Muhammad Waly merupakan murid yang cerdas dan bijaksana.

Tak hanya itu Muhammad Wali berani dalam meluruskan bacaan dan syarahaan yang di ungkapkan oleh seorang ustadz ketika kala itu Muhammad Waly hijrah ke Pesantren Krueng Kalee, Indrapuri, Aceh Besar. Oleh sebab itulah pimpinan pesantren Teungku Syeikh Hasballah Indrapuri sepakat untuk mengangkat Muhammad Waly sebagai salah seorang guru yang dianggap senior untuk membantunya selama setahun kedepan. Kemudian dengan datangnya tawaran pendidikan dari Teungku Hasan Glumpang Payong seorang pemimpin masyarakat Aceh, Muhammad Waly mendaftarkan diri di sekolah Normal Islam School dengan pemimpinnya tamatan dari Al-Azhar dan Darul U’lum, Cairo, Mesir yakni Ustad Mahmud Yunus di Sumatera Barat dan setelah itu Muhammad Waly melanjutkan pendidikan di Cairo, Mesir.

Komentar

Loading...