Abuya Muda Waly Al-Khalidy di Era Pembaharuan Islam Milenial Selatan

Abuya Muda Waly Al-Khalidy di Era Pembaharuan Islam Milenial Selatan
Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Della Irfana. |FOTO: IST

 Setelah berada dalam jajaran para ulama besar di Sumatera Barat, beliau bergelar Mangku Mudo atau Tuanku Mudo Waly atau Angku Aceh. Sedangkan  eliau sendiri menulis namanya dengan Muhammad Waly atau secara lengkapnya Syeikh Haji Muhammad Waly Al-Kahalidy. Berkenalan dengan Syeikh Jamil Jaho menjadikan Muhammad Waly sebagai menantunya. Maka Muhammad Wali menikah dengan putri yang termasuk ‘alim yaitu Hajjah Rabiah Jamil. Dari perkawinan itu lahirlah Abuya Ahmad Waly dan Abuya Mawardi Waly.

Kepergian Syeikh Haji Muhammad Waly ke tanah suci Mekkah sekitar tahun 1939. Sambil menunaikan ibadah haji beliau juga mengahi dan belajar ilmu pengetahuan pada ulama yang mengajar di Masjidil Haram. Ulama besar Mekkah yang mengajar pada waktu itu ialah Syeikh Ali Maliki, pengarang kitab “Hasyiah dari Al-Asybaah wan Nadhooi”, oleh Jalaluddin As-Suyuthi. Beliau mendapatkan ijazah islamiah dari Syeikh Ali Maliki bahkan ijazah hadis dan lainnya.

Syeikh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy kembali ke Aceh Selatan dengan menggunakan perahu layar dari Padang ke Aceh. Di Kecamatan Labuhanhaji. Pesantren pertama yang dibangun masih berupa bangunan seadanya saja, Aabuya hanya mendirikan sebuah surau bertingkat dua. Keadaan pesantren tumbuh begitu pesat

Beberapa karya buku/kitab karangan Syeikh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy sebagai berikut; pertama Al-Fatwa, yaitu hukum yang mengarah dalam bidang fiqih, terkait dalam ibadah dengan mazhab Syafi’I yang berbahasa Arab Jawi dan Arab. Kedua Tanwirul Anwar, yaitu syarahan (penjelasan yang dijabarkan) khusus tentang tauhid. Ketiga Intan Permata dan Permata Intan yaitu, dua kitab yang berbeda mengenai dzat Allah, hakikat utusan Allah, dan syahadat kepada Rasul. Sedangkan dalam kitab Permata Intan menjelaskan tentang akidah tauhid dan hakikat syahadat menurut Ahlusunnah Wal Jamaah. Keempat Hasyiah Tahfatul Muhtaj yaitu salah satu kitab beliau yang sangat fenomenal yang merupakan hasil kumpulan syarahan yang berkapasitas tinggi dalam ilmu fiqih.

Komentar

Loading...