Irigasi Ditutup, Ribuan Hektare Sawah di Nagan Terancam Gagal Tanam

SEURAMOE SUKA MAKMUE - Penutupan total pintu irigasi Jeuram yang direncanakan di mulai hari ini, Senin 1 Juli hingga 1 Desember 2019 tersebut dikeluhkan para petani.
Menurut sejumlah petani bila itu terjadi ribuan hektar areal persawahan akan kering dan gagal panen-pun mengancam.
Kabar tersebut mereka mendapat dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Nagan Raya, bahwa sejak 1 Juni pintu air irigasi Jeuram akan ditutup karena ada perbaikan jaringan.
“Bila pintu air irigasi ditutup, penanaman padi tahun ini akan terganggu karena sawah tidak mendapat suplai air,” kata Huzai seorang petani, kepada Seuramoeaceh.com, Senin (1/7/2019).
Para petani meminta Pemkab Nagan Raya untuk mencari solusi agar petani tidak dirugikan dengan pelasanaan perbaikan jaringan irigasi. “Bila kami tidak bisa menanam padi, dalam setahun ini kami mau makan apa,” katanya.
Kadistannak Nagan Raya melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muslim SE, yang dihubungi Seuramoeaceh.com, membenarkan penutupan irigasi karena akan dilakukan perbaikan .
“Iya, ada penutupan pintu air karena ada perbaikan saluran
irigasi (intake) Jeuram terhitung sejak 1 Juli hingga Desember 2019,” kata
Muslim.
Ia juga membenarkan penutupan irigasi tersebut akan berdampak pada keringnya areal persawahan di Kecamatan Beutong, Kecamatan Seunagan Timur, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Suka Makmue dan Kecamatan Kuala.
Sebagai solusi dalam menghadapi gagal tanam padi akibat ketidak tersediaan air akibat penutupan pintu irigasi, pihak Distannak Nagan Raya mengimbau agar petani mengganti tanam padi dengan menanam palawija.
"Kami telah menghimbau dan arahkan kepada Kepala BPP untuk meminta petani mengganti komidi padi ke jagung,” ukar Muslim.
Kini tambah Muslim, pihak BPP dan PPL tengah berkoordinasi dengan para petani terdampak intake apa mau berlih dari padi ke menanam jagung. “Itu lagi kami koordinasikan,” ungkap Mulsim. (RED)










Komentar