Chalidin Diminta Diam Oleh Bupati, Ini Respons Pengamat

Chalidin Diminta Diam Oleh Bupati, Ini Respons Pengamat
Andika Muttaqim Ismail. |FOTO: SEURAMOE/IST

SEURAMOE SUKA MAKMUE - Keberanian Wakil Bupati Nagan Raya Chalidin Oesman menyebut dirinya diminta ‘diam’ oleh bupati dinilai tepat.

Karena, pengakuan itu telah menjawab pertanyaan warga tentang kenapa ia sudah lama tidak menjalankan tugas sebagai Wakil Bupati.

Dalam alam demokrasi, sejatinya apapun masalah menyangkut kepentingan publik harus dibuka secara transparan.

Demikian disampaikan pemerhati sosial politik Nagan Raya, Andika Muttaqim Ismail kepada Seuramoeaceh.com, Rabu (03/02/21)

“Secara pribadi saya suka Chalidin Oesman karena berani mengatakan kalau beliau diminta ‘diam’ oleh Bupati,” ungkap Andika.

Seharusnya kata tokoh muda Nagan ini, Chalidin membuat episode-episode baru terkait masalah ini baik melalui media massa maupun media sosial.

Ini untuk mengurai penyebab dugaan ketidak harmonisan hubungan antara Bupati dengan dirinya paska Pilkada.

Kata Andika, isu menzalimi Wakil Bupati atau Wakil Bupati merasa dizalimi bukan persoalan baru bagi masyarakat Nagan Raya.

“Kita sudah pernah mendengar ada mantan Wakil Bupati yang menangis karena merasa dizalimi selama menjadi wakil,” ujarnya.

Karena itu, Andika berharap, kasus ini dibiarkan berjalan apa adanya agar menjadi pelajaran kedepan dan tidak perlu dimediasi dulu.

“Sebaiknya biarkan saja terbuka. Biarkan mereka bertestimoni agar rakyat dan calon bupati/wabup kedepan bisa mengambil ibrah dari konflik ini,” tekannya.

Bila mediasi terlalu dini menurutnya akan menutupi apa janji baik sebelum dan setelah menang Pilkada. (*)

Komentar

Loading...