Hendak Melakukan Konfirmasi, Jurnalis Di Agara Di Ancam
SEURAMOE SUKA MAKMUE - Seorang oknum kontraktor berinisial
JM yang mengerjakan proyek di Dinas PUPR Aceh Tenggara (Agara) mengancam
wartawan saat akan melakukan konfirmasi terkait proyek yang ia kerjakan.
JM menangani proyek
pembangunan drainase di Desa Kutarih Kecamatan Babussalam. Proyek tersebut
bersumber dari Dana Otsus yang memakan anggaran senilai Rp. 800 juta lebih.
Pria yang kerap disapa
Jed Mbarung ini mengancam Riki Hamdani, jurnalis media Kabargalus.com. “Sudah
hebat kali kau ya, kau laporkan aku ke Dinas PUPR awas kau, kupecahkan kepala kau
nanti,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Riki pada Jumat (11/10).
Riki mengaku kepada
Seuramoeaceh.com pada Sabtu (12/10) bahwa ia sangat terkejut dan heran dengan
pola prilaku JM yang tidak memiliki etika dan bahkan berkata kasar.
Seketika itu Riki langsung
bergegas beranjak pergi meninggalkan tempat ia bertemu dengan JM di Perkarangan
Parkir Kantor Dinas Pariwisata Aceh Tenggara.
Sadli ST, selaku PPK
(Pejabat Pembuat Komitmen) dari Dinas PUPR Agara ketika hendak dikonfirmasi
Seuramoeaceh.com, Sabtu (12/10) tidak mengangkat telepon selulernya.
Riki mengaku ia hendak
mengonfirmasi perihal yakni terkait pasangan rangkaian besi pondasi meliputi
jarak dan jumlah besi yang digunakan yang diduga tidak sesuai dengan
perencanaan.
Bahkan Riki juga
menyebutkan papan proyek yang terpasang di pohon kelapa yang mana lajimnya
sebuah papan informasi proyek itu dipasang pada rangkaian kayu yang didirikan
berdekatan dengan lokasi proyek.
Ketua PWI Agara
Jumadi, sangat menyayangkan apa yang terjadi kepada Riki. Belum usai proses
penyelidikan pembakaran kantor PWI ditambah lagi dengan pengancaman kepada
Jurnalis.
“Kita meminta kepada
aparat penegak hukum untuk menindak lanjuti pengancaman serta kekerasan
terhadap insan pers di Agara mengingat kebebasan pers dilindungi didalam
Undang-undang,” ujar Jumadi saat dkonfirmasi Seuramoeaceh.com melalui sambungan
seluler. (Andri)
Komentar