Didepan Anggota DPRK, Bupati Aceh Jaya Sampaikan LKPJ dan Capaian Tahun 2020

Sedangkan untuk belanja tidak terduga, sambungnya, direncanakan Rp7,7 milyar dengan realisasi sebesar Rp 1,26 milyar Atau 16,48 persen.
Selain itu, pembiayaan dari penerimaan daerah dan pengeluaran daerah, penerimaan pembiayaan yang diperoleh dari sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) sebesar Rp 53,3 milyar merupakan jumlah antara (Surplus) realisasi anggaran dengan pembiayaan netto tahun anggaran 2020 periode 1 Januari - 31 Desember 2020.
Saldo kas sebesar Rp 53,3 milyar terdiri dari SILPA sebesar Rp 53,3 milyar dan hutang jangka pendek lainnya sebesar Rp 11,6 juta pada rekening RKUD.
“Pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan di alokasikan anggaran sebesar Rp 900 milyar lebih dengan realisasi sebesar Rp 865,3 milyar atau 96,14 persen.
Pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan tersebut diimplementasikan melalui program dan kegiatan pada satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK),” sambungnya.
Bupati menyebut pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya selama 3 tahun terakhir menunjukkan kondisi perekonomian tahun 2017 berkisaran 4,00 persen atau sebesar Rp 2.28 trilyun, dan nilai pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 4,03 persen tahun 2018 atau sebesar Rp 2.43 trilyun.
Peningkatan nilai tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan harga maupun peningkatan produksi. laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 sebesar 4,06 Persen dan tahun 2019 menjadi 3,72 persen.
Komentar