Baru Setahun Dibangun, Ruang Rawat Inap Bernilai Miliaran di Abdya Mulai Retak

Baru Setahun Dibangun, Ruang Rawat Inap Bernilai Miliaran di Abdya Mulai RetakFoto: JULIDA FISMA
Bangunan Ruang Rawat Inap Puskesmas Tangan-tangan Abdya. Foto direkam Rabu 11 Desember 2019

SEURAMOE BLANGPIDIE -  Pembangunan Ruang Rawat Inap Puskesmas Kecamatan Tangan-tangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kondisinya sudah mulai retak.

Informasi yang berhasil dihimpun Seuramoeaceh.com menyebutkan, proyek bernilai fantastis itu dikerjakan pada tahun 2018 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 3,4 miliar.

Berdasarkan pantauan seuramoeaceh.com Rabu, (11/12/2019), strukut pondasi gedung rawat inap dibagian belakang terlihat tidak lurus ditambah dinding ruangan sudah retak dan plafon juga terlihat sudah mulai renggang.

Disamping itu, pemasangan pintu belakang juga cukup tampak longgar dengan cat dinding yang sudah terkelupas. Sekilas terkesan dikerjakan belum sempurna jika tidak elok disebut dikerjakan asal jadi.

Selain itu, gedung tersebut juga tampak dari luar masih kosong seperti belum digunakan oleh pihak terkait.

Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati yang dihubungi Seuramoeaceh.com mengatakan, pembangunan Ruang Rawat Inap di Puskesmas Tangan-tangan dikerjakan tahun 2018 oleh Propinsi Aceh.

"Itu bangunannya tahun 2018," tuturnya yang mengaku sedang berada di Banda Aceh.

Dikatakan Safliati, pihaknya tidak mengetahui apa-apa tentang pembangun gedung dimaksud karena semuanya dari Propinsi Aceh.

"Berapa anggarannya saya tidak tau sebab pelaksananya, KPA dan PPTK semuanya dari banda Aceh, giliran bermasalah sudah kita," demikian singkat Kandikes Abdya sembari mengirimkan nomor kontak PPTK Dinkes Aceh.

Pejabat Pelaksana Teksnis Kesehatan (PPTK) Dinkes Aceh, Khairul yang dikonfirmasi Seuramoeaceh.com menyebutkan, Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Belalang dengan sumber APBA tahun 2018 senilai Rp 3 miliar lebih.

"Gedung itu sudah serah terima, tapi mereka belum memakai karena belum ada mobiler," ujarnya.

Khairul mengaku, bahwa sebelumnya gedung tersebut pernah bocor dan kondisi itu sudah diperbaiki oleh pihak rekanan.

"Atapnya yang bocor sudah kita suruh perbaiki ke rekanan," imbuhnya.

Khairul juga mempertanyakan tentang pondasi, keretakan, dan kelongaran plafon yang disebutkan wartawan.

"Kalau keretakan biasalah bisa diperbaikikan dan bapak taunya dari mana bahwa pondasi dan sejumlah aitem seperti itu," jawabnya

Menurutnya, beberapa aitem yang ditemukan tersebut sudah sempurna.

"Kayaknya aitem-aitem yang bapak sebukan tadi sudah sempurna, sebab bapak liat secara kasat mata," bantahnya.

Khairul meminta media ini untuk menghubungi pihak rekanan, lantaran yang bersangakutan mengaku lupa apa nama perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut.

"Saya kurang jelas nama perusahaannya, lebih baik bapak hubungi saja kontraktornya, kalau tidak salah PT Belalang," pinta Khairul.

Diujung konfirmasi Khairul mengatakan, akan meminta rekanan untuk memperbaiki kembali aitem-eitem yang belum sempurna tersebut. (*)

Komentar

Loading...