Wabah Corona Diprediksi Masih Lama

Sri Mulyani Longgarkan Kebijakan Defisit APBN Menjadi 5,5 Persen

Sri Mulyani Longgarkan Kebijakan Defisit APBN Menjadi 5,5 PersenFoto : detik.com
Sri Mulyani

Jokowi optimistis ekonomi Indonesia alami lompatan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato terkait RUU APBN tahun anggaran 2021 dan nota keuangan, di rapat paripurna DPR, Jumat (14/8/2020).

Berikut ini isi lengkap pidato Jokowi:

Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana kesehatan dan kemanusiaan di abad ini yang berimbas
pada semua lini kehidupan manusia.

Berawal dari masalah kesehatan, dampak pandemi Covid-19 telah meluas ke masalah sosial, ekonomi, bahkan ke sektor keuangan.

Penanganan yang luar biasa telah dilakukan oleh banyak negara, terutama melalui stimulus fiskal.

Jerman mengalokasikan stimulus fiskal sebesar 24,8% PDB-nya, namun pertumbuhannya terkontraksi minus 11,7% di kuartal kedua 2020.

Amerika Serikat mengalokasikan 13,6% PDB, namun pertumbuhan ekonominya minus 9,5%.

Cina mengalokasikan stimulus 6,2% PDB, dan telah kembali tumbuh positif 3,2% di kuartal kedua, namun tumbuh minus 6,8% di kuartal sebelumnya.

Kita pun melakukan langkah yang luar biasa. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 antara lain memberi relaksasi defisit APBN dapat diperlebar di atas 3% selama tiga tahun.

Tahun 2020, APBN telah diubah dengan defisit sebesar 5,07% PDB dan kemudian meningkat lagi menjadi 6,34% PDB.

Pelebaran defisit dilakukan mengingat kebutuhan belanja negara untuk penanganan kesehatan dan perekonomian meningkat pada saat pendapatan negara mengalami penurunan.

Komentar

Loading...