Ustadz Abdul Somad Rugi Besar Dukung Prabowo, Ngaku Harus Bayar Mahal
suara.com“Yang pertama saya tidak menjadi fans orang, tapi ide dan gagasan, sehingga saya tidak kecewa karena gagasan akan diperjuangkan oleh siapapun,” ucap UAS.
“Yang kedua bahwa saya tidak berpikir sendiri, tidak berijtihad sendiri, saya mendengarkan fatwa ulama,” tambahnya.
UAS mengaku mendengarkan fatwa ulama dzahir yang melihat dari analisa, ulama yang selalu mendapatkan inspirasi, ulama yang mendapatkan ilham karena kejernihan hati.
“Mereka yang menyuruh saya, lalu kemudian ketika saya sampaikan dengan segala macam konsekuensinya saya terima. Lalu kemudian terjadi apa yang terjadi, tidak ada kekecewaan sedikitpun karena itu adalah yang sudah saya lakukan,” jelasnya.
“Saya hanya melakukan yang perlu saya lakukan agar umat tidak menyalahkan saya di masa yang akan datang, agar saya tidak abu-abu, saya bersikap, saya punya prinsip,” imbuhnya.
UAS mengaku harus membayar mahal gara-gara mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.
“Saya mesti membayar high cost, harga mahal, dengan bully, dengan kebencian, dengan putus persahabatan dan lain-lainnya,” tegas UAS.
Meski begitu, UAS menegaskan tidak menyesal pernah mendukung Prabowo. Ia juga tak kecewa Prabowo masuk ke dalam pemerintahan.
“Jadi tidak ada kekecewaan sedikitpun,” tegas UAS.
Rafly Harun kemudian menanyakan apakah kecewa dengan penolakan sejumlah BUMN setelah UAS mendukung Prabowo.
“Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3 ribu nasi kotak, tiba-tiba membatalkan dua jam sebelum tabligh akbar,” ucap UAS.
“Ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya untuk hari ulang tahun, dibatalkan seminggu sebelum hari-H,” tambahnya. (*)










Komentar