Setelah Dikebumikan, Warga Simeulue Dinyatakan Positif COVID-19

SEURAMOE SINABANG – Pasien asal Simeulue berinisial PA (19) yang meninggal di RSUD Zainal Abidin Banda Aceh pada 29 Juli lalu, dan telah dikebumikan dinyatakan positif corona.
Hal itu disampaikan Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Simeulue Ali Mahayatsah SH melalui rilis yang diterima Seuramoeaceh.com, Minggu (02/08/20).
“Berdasarkan hasil swab yang diterima Direktur RSUD Simeulue, almarhumah PA positif tejangkit COVID-19 saat dirawat di RSUD-ZA,” jelas Ali.
Ali menyebut, itu terkonfirmasi melalui surat nomor: PM.03.01/3/7/19/2020 yang diterima Direktur RSUD Simeulue tanggal 1 Agustus 2020.
Terkait hal tersebut, Tim Satgas COVID-19 Simeulue melakukan rapat koordinasi “mendadak” di Gedung Serbaguna Kabupaten setempat Sabtu (01/08/20)
Rapat dihadiri Sekda Simeulue, Dandim 0115/Simeulue, Danlanal, Kapolres Simeulue, Ketua MPD dan seluruh Kepala Bidang Satgas COVID-19 kabupaten Simeulue
Dalam rapat itu Ali menjelaskan, sebelum meninggal dan dinyatakan positif, PA sempat dirawat di ruang Kelas I RSUD Simeulue selama beberapa hari.
Karena kondisi semakin memburuk, jelas Ali, PA dipindah dan dirawat diruang Intensive Care Unit (ICU) kemudian di rujuk ke RSUD ZA .
“Sebelum dirujuk ke RSUD-ZA Banda Aceh, PA dua kali menjalani rapid tes di RSUD Simeulue dengan hasil non-rektif,” jelas Ali Mahayatsah.
Selama di RSU ZA Banda Aceh dari tanggal 22 Juli 2020, sebut Ali, PA di rawat di ruang Rauda 1, Ruang HCU, dan ICU.
Keluarga Membantah
Diberitakan Seuramoeaceh.com kemarin, pihak keluarga membantah kalau PA meninggal disebut akibat terpapar virus corona.
Bantahah itu disampaikan langsung oleh Agus Muliadi, abang kandung PA melalui rilis kepada awak media, Sabtu (01/08/20)
Menurutnya, almarhumah sudah di rapid tes di RSUD Simeulue sebelum dirujuk ke RSUD Zainal Abidin (ZA) Banda Aceh, hasilnya non-reaktif.
Selain di RSUD Simeulue, PA juga dilakukan rapid tes di RSUD-ZA, hasilnya sama: non reaktif.
Selain itu, Agus mengaku kalau almarhumah adiknya tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah
“Jadi sangat tidak masuk akal adik saya meninggal dunia akibat COVID-19," ungkap Agus
Karena itu Agus meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu membesar-besarkan permasalahan ini.
“Sekarang keluarga kami masih berduka dan kami sendiri sampai sekarang belum menerima hasil swab yang lebih detail," jelas Agus.
"Jika adik saya meninggal dunia akibat Covid-19, kenapa sampai hari ini kami belum menerima hasil tes swab tersebut," pungkas Agus Muliadi. (Helman)
.
Komentar