Rudal Baru Korut, Antara Gertakan dan Ancaman

Rudal Baru Korut, Antara Gertakan dan AncamanFoto : Net.
Rudal balistik antarbenua milik Korea Utara. (Courtesy of Korean Central News Agency)

"Anda tidak dapat memindahkan benda ini dengan bahan bakar, dan Anda tidak dapat mengisinya di tempat peluncuran," kata Markus.

"Hal ini sama sekali tidak masuk akal, kecuali untuk permainan persamaan ancaman, seperti mengirim pesan 'kami sekarang memiliki ICBM seluler dengan MIRV, sangat menakutkan'," tambahnya.

Pengamat Korut memperingatkan bahwa senjata yang dipamerkan Pyongyang pada parade militer tersebut kemungkinan hanyalah tiruan dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perangkat itu berfungsi sebelum benar-benar diuji.

Sementara itu, sesaat sebelum dilantik pada 2017, Presiden Donald Trump sempat menulis di Twitter bahwa Korut tidak akan pernah mengembangkan senjata yang mampu mencapai wilayah AS.

Para analis mengatakan, ICBM adalah bukti bahwa Korut terus mengembangkan persenjataannya selama proses diplomatik dan memberi Pyongyang bobot lebih besar untuk menuntut AS kembali ke meja perundingan.

Seperti diketahui, negosiasi nuklir antara AS dan Korut telah menemui jalan buntu sejak runtuhnya Konferensi Tingkat Tinggi kedua belah pihak di Hanoi pada awal tahun lalu.

"Suka atau tidak, Korea utara adalah tenaga nuklir dan mungkin merupakan tenaga nuklir ketiga yang mampu menyerang kota-kota Amerika, ketiga setelah Rusia dan China," kata Andrei Lankov dari Korea Risk Group kepada AFP. (*)

Komentar

Loading...