Presiden Persiraja Disebut Lawan Transformasi PSSI, Kenapa?

Presiden Persiraja Disebut Lawan Transformasi PSSI, Kenapa?
Presiden Persiraja Banda Aceh, Dek Gam. l Foto: Dok. MO Persiraja.

"Ini kan harusnya urusan Football Family, ya diselesaikanlah secara kekeluargaan. Kemarin kan sempet juga pak Nazaruddin ribut dengan pak Edy Rahmayadi, cara pak Edy ini kan bisa diikutin juga, dia gak perlu ke polisi," sambungnya.

Ia juga menilai sanksi Komdis PSSI harus lebih jelas dan tegas. Menurutnya, larangan berpartisipasi ini bukan hanya tidak duduk di bench pemain di pinggir lapangan, tapi seluruh aktivitas tim baik kandang maupun tandang.

Termasuk menonton di tribun, atau bahkan memberikan pengarahan di hotel. Itu seharusnya ditulis dengan tegas dalam sanksi yang akan dijatuhkan.

"Jadi larangan berpartisipasi itu bukan tidak duduk di bench. Posisi Nazaruddin kan presiden klub, masa menafsirkan larangan berpartisipasinya adalah dengan tidak duduk di bench. Sekelas presiden kan posisinya di VVIP," kata dia.

Akmal melihat Nazaruddin sejak awal tidak menjalankan sanksi yang diberikan Komdis PSSI. Sebab, beberapa kali ia ada di dekat tim meski dari tribun penonton.

"Dia itu tetap nonton di tribun, nah di sini Komdis harus tegas dalam hal ini. Jadi harus ada pengawasannya juga. Ini pak Nazaruddin salah dalam menafsirkan hukuman dari PSSI," pungkasnya. (*)

Sumber:Suara.com

Komentar

Loading...