Mawardi : Alhamdulillah, Belum Ada Warga Abdya Masuk Daftar PDP Covid-19

SEURAMOE BLANGPIDIE - Data yang dirilis pihak Dinas Kesehatan Abdya, hingga kini belum ada warga kabupaten setempat yang masuk sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Hal tersebut, disampaikan juru bicara Pemkab Abdya untuk penanganan COVID-19, Mawardi kepada seuramoeaceh.com Selasa, (7/4/2020) di Blangpidie.
“Alhamdulillah, hingga dengan hari ini belum ada masyarakat kita yang masuk dalam PDP Covid-19," ujarnya.
Meskipun demikian tambah Kabag Humas Pemkab Abdya itu, masyarakat dihimbau agar tetap meningkatkan rasa waspada.
"Walaupun kita masih aman kita juga tetap harus waspada dan berdoa kepada Allah SWT agar Abdya dijauhkan dari wabah virus corona," imbuh Mawardi.
Sambung Mawardi, pernyataan tersebut disampaikanya, berdasarkan apdate covid-19 Dinkes Abdya pada 7 April 2020.
“Kalau orang dalam pemantauan (ODP) itu ada empat orang. Dua orang di antaranya sudah selesai pemantauan. Jadi, sekarang hanya tinggal dua orang lagi berstatus ODP sebagaimana data Dinskes Abdya,” kata Mawardi.
Disamping sebut Mawardi tercatat sebanyak 553 orang warga Kabupaten Abdya yang sedang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing karena baru pulang dari luar Daerah dan luar Negeri.
“Kalau traveler ada sekitar 553 orang. Traveler ini adalah warga Abdya yang baru pulang dari Malaysia, dari Jakarta, Medan dan dari daerah lain. Mereka saat ini melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing,” katanya.
Ia mengaku belum mengetahui wacana pembangun posko karantina untuk ditempati warga yang baru pulang dari luar daerah sebagai upaya antisipasi masuknya corona.
“Kalau pembukaan posko karantina saya belum mengetahuinya, yang saya tahu saat ini Pemkab Abdya melalui Gugus Tugas Corona tengah persiapkan ruang isolasi pasien PDP di Rumah Sakit Umum Abdya,” katanya.
Terpisah, Direktur RSUD Tengku Peukan Abdya Adi Arunlan Munda saat dikonfirmasi wartawan membenarkan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan ruang isolasi kapasitas tiga tempat tidur pasien.
“Sudah-sudah, ruangan yang kita persiapkan itu berada di sayap kiri RSUD Tengku Peukan. Ruangannya bisa untuk tiga bed (tempat tidur pasien),” katanya saat ditanyakan.
Arulan Munda belum menyebutkan sumber dana mana dan berapa jumlahnya yang dialokasikan untuk pembangunan ruang isolasi pasien tersebut, karena dirinya tengah berbicara dengan seseorang saat dihubungi wartawan. (*)
Komentar