Mahasiwa Minta Pemkab Nagan Tiru Kaum Milenial Dalam Menjaga Budaya

Mahasiwa Minta Pemkab Nagan Tiru Kaum Milenial Dalam Menjaga Budaya
Kolase foto Teuku Darul Makmur dan Abdul Jabar. | Kolase by SEURAMOE

SEURAMOE SUKA MAKMUE – Mahasiswa minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya untuk meniru kaum milenial dalam menjaga dan melestarika  budaya daerah.

Harapan itu disampaikan mahasiwa Nagan Raya terkait viralnya Panton Aceh yang dilantunkan putra-putri Bumo Rameunei diberbagai jejaring media sosial tapi tidak ada respons dari pemerintah yang mengusung slogan “Budaya Tajaga”.

“Peran kaum milineal dalam menjaga budaya layak kita beri apresiasi dan kita berharap Pemkab mendukung mereka,” kata Teuku Darul Makmur, seorang mahasiswa Nagan Raya kepada Seuramoeaceh.com, Rabu (17/09/2019)

Menurutnya, budaya Aceh kini makin tergilas oleh budaya luar seperti game online Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) misalnya. PUBG yang jauh dari nilai-nilai islami, kian meracuni anak-anak sementara peran Pemkab untuk menyelematkan mereka dari virus game online belum terlihat.

Dalam kegelisahan banyak pihak akan nasib para remaja yang
kencanduan game online dan ancaman “kepunahan” budaya daerah,  beberapa seniman muda Nagan Raya tampil kedepan
dengan membuat vidio tandingan berupa seni berbalas pantun.

“Kaum muda tampa pencitraan dan tampa slogan, tampil ke garda
terdepan  menjawab kegelisahan itu dengan
menampilkan  jati diri dari budaya asli daerah
dan berkopetensi didunia maya. Ini hebat dan luar biasa,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kuala (Ipelmaka) Abdul Jabar. Menurutnya, terlepas dari pro dan kontra, beberapa putra-putri Nagan Raya telah menjadi icon budaya.



Kontrubusi mereka dalam menjaga, melestarikan dan
memperkenalkan budaya  tradisonal kepada
dunia melalui sosmed patut diancungi jempol.

“Kini tinggal kemauan pemerintah, mau nggak mereka mendukung kreativitas generasi mudanya dalam menjaga budaya daerah dari ancaman budaya luar,” kata Abdul Jabar kepada Seuramoeaceh.com, Rabu (17/09/2019)

Menurutnya, sejak panton mereka viral dan banyak diperbincangkan warganet, belum ada pihak berkopeten di Nagan Raya yang menyatakan dukungan dan memberi spot kepada mereka. 

“Ini menyedihkan dan mengecewakan sekali,” pungkasnya (Darmawan)

Komentar

Loading...