Kelangkaan Air Bersih di Tegal, Paksa Warga Lakukan Hal Ini

SUDUT TEGAL - Kelangkaan air bersih di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, semakin parah. Sumur semua warga di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, mengering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa membeli air bersih.
Penyebab kelangkaan air bersih ditegal ialah kekeringan yang sudah melanda daerah ini selama dua bulan. Dalam hal ini warga sangat berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah supaya warga tidak mengeluarkan uang lebih untuk membeli air. Bagi sebagian warga yang berpenghasilan rendah tentunya sangat keberatan.
Warga yang tinggal di RT 01 RW 01 terpaksa membeli ke penjual air bersih keliling. warga harus merogoh kocek Rp20 ribu untuk air mandi, masak, minum, dan mencuci.
Atun, 37, salah satu warga mengaku kesulitan mencari air bersih. Biasanya pakai sumur bor. Sekarang kering. Tidak keluar air sama sekali," kata ibu beranak tiga ini, Minggu, 30 Juli 2018.
BACA JUGA: Bekarya Pastikan Akan Dukung Capres Rekomendasi GNPF
BACA JUGA: Tiga Pembobol Toko Roti Di Amankan Polsek Langsa Kota
Bantuan air bersih untuk warga baru datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang menggandeng sejumlah komunitas. Staf Humas PMI Kabupaten Tegal Muhamad Ilman mengatakan, Desa Rangimulya dan Banjarturi juga terkena kekeringan parah selain Desa Kedungkelor.
Dalam hal Ini PMI telah Mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 84.000 liter sejak 17 Juli hingga 26 Juli. Bantuan ini dibagikan kepada tiga desa yang dilanda kekeringan yakni desa Kedungkelor sebanyak 36.000 liter, Banjaragung 12.000 liter, Banjarturi 24.000 liter, dan Rangimulya 12.000 liter.
Bantuan air bersih juga didistribusikan ke Desa Purwahamba, Kecamatan Suradadi sebanyak total 12.000 liter, serta Desa Penyalahan dan Tamansari, Kecamatan Jatinegara total sebanyak 12.000 liter.(*)
Artikel ini sudah tayang di laman METROTVNEWS.COM dengan judul “Warga di Tegal Terpaksa Beli Air Bersih karena Kekeringan
Komentar