Ingat..! Bila Lisan Beda dengan Perbuatan, Neraka Menanti

Ingat..! Bila Lisan Beda dengan Perbuatan, Neraka Menanti
Ilustrasi. |Karikatur: SEURAMOE/JADUD S

SIAPA yang tahu di akhirat
nanti kita akan termasuk kedalam penghuni neraka atau bahkan penghuni surga.
Semua amal perbuatan yang telah dilakukan di dunia akan diperhitungkan dengan
adil.

Di neraka nanti tidak ada yang mengetahui siapa yang akan menjadi
penghuninya, tidak menutup kemungkinan untuk para da’i/ustaz. Bisa saja orang
yang sudah saleh setingkat da’i masuk kedalam neraka.

Mengapa bisa demikian? Bukankah para da’i selama ini yang selalu
menasihati kita, dan memberitahu perkara yang baik? Mengapa orang-orang saleh
juga ikut masuk neraka?

Ternyata,
para da’i yang masuk neraka itu dikarenakan mereka yang selalu memberi nasihat,
namun mereka sendiri tidak menjalankannya.

Astaghfirullahalaziim Agar kita juga tidak ikut terjebak
dalam api neraka, berikut ini penjelasannya agar tidak terjadi kekeliruan.

Dari Abu Hurairah RA, ia pernah meriwayatkan tentang hadis isra
bahwa Rasulullah SAW telah melihat suatu kaum yang memotong lidah dan mulut
mereka sendiri dengan menggunakan gunting dari besi. Setiap kali dipotong,
lidah-lidah mereka tumbuh kembali dan utuh seperti semula.

Tidak ada waktu sebentar pun bagi mereka untuk berhenti
melakukannya. Rasulullah SAW bertanya perihal identitas mereka, dan mengapa
mereka mendapat siksaan seperti itu. Kemudian malaikat menjawabnya, bahwa
mereka adalah para khatib fitnah.

Imam Bukhari dan Muslim juga pernah meriwayatkan sebuah hadis
dari Usamah bin zaid yang mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Kelak di hari kiamat, ada seseorang
yang didatangkan lalu dilemparkan ke neraka. Seisi perutnya tiba-tiba keluar
dalam neraka. Laki-laki tersebut berputar-putar seperti halnya seekor keledai
yang berputar-putar di padang rumputnya.

Para
penghuni neraka kemudian berkumpul dan bertanya, Kenapa engkau ini? Bukankah engkau
dulu selalu memerintahkan kami untuk mengerjakan kebaikan dan melarang kami
mengerjakan kemungkaran?

Laki-laki
tersebut menjawab, Aku pernah memerintahkan kalian untuk mengerjakan kebaikan
namun aku sendiri tidak mengerjakannya. Aku juga melarang kalian untuk tidak
mengerjakan kemungkaran namun aku sendiri mengerjakannya,” (HR. Bukhari).

Nah.., bila da’i dan ustdaz saja yang
banyak mengajarkan kebaikan kepada umat berdasarkan Al Quran dan Al Hadist saja
bisa masuk neraka gara-gara lisannya berbeda dengan perbuatan, apa lagi kita. Na'udzubillahimindzalik (Era M)

Komentar

Loading...