Humas PT EMM mengaku Terpaksa Teken Surat Pernyataan

Humas PT EMM mengaku Terpaksa Teken Surat Pernyataan

SEURAMOE
SUKA MAKMUE
– Pihak menagemen PT Emas Mineral Murni (PT
EMM) menyatakan kalau surat penyataan perusahaan tersebut yang akan
meninggalkan Beutong Ateuh di tanda-tangani dibawah “ancaman”.


BACA JUGA:

Pejabat Humas PT EMM Dwi Yanto kepada wartawan mengatakan, ia dan karyawannya mendapat intimidasi dari sekelompok massa untuk menandatangani surat pernyataan yang telah disiapkan warga.

"Saya menanda-tangani surat itu karena terancam. Surat itu bukan saya yang buat, tapi telah disiapkan warga dan saya dipaksa menandatanganinya," demikian kata Dwi Yanto Kamis malam (12/04/2019).

Salah satu alasannya menanda-tangani surat pernyataan tersebut menurutnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan baik kepada dirinya maupun kepada karyawannya



Sebagai mana diberitakan sebelumnya, Humas PT EMM Dwi
Yanto, menanda-tangani surat yang menyebut PT EMM akan meninggalkan lokasi
tambang Beutong Ateuh dan tidak kembali lagi.

“Kami PT EMM tidak akan kembali lagi dan kami akan
keluar dari Beutong Ateuh,” tulis Dwi Yanto dalam surat pernyataan tersebut,
pada Kamis (11/04/2019).

Berikut pernyataan Humas PT EMM yang ditulis dikertas
buku yang dibubuhi matera:

Kami yang bertanda tangan atas nama PT EMM tidak
akan kembali lagi. Dan kami PT EMM akan keluar dari Beutong Ateuh. Karena Izin
dari Menteri ESDM tahun 2017 lokasi izin PT EMM di Kecamatan Beutong bukan di
Kecamatan Beutong Ateuh Benggalang. Maka kami Pihak PT EMM akan menghentikan
dan tidak akan kembali lagi. Dan dalam waktu 24 jam kamp akan kami bongkar juga
semua karyawan tidak boleh ada.
(red)

Komentar

Loading...