Dinas Perpustakaan dan Arsip Bahas Warisan Budaya Daya Lewat Bedah Buku

Dinas Perpustakaan dan Arsip Bahas Warisan Budaya Daya Lewat Bedah Buku
l Foto: Ist

“Membaca satu jam sehari dapat menjadi kebiasaan positif. Buku adalah nutrisi untuk otak, dan budaya membaca adalah pondasi kemajuan daerah,” tegas Cut Kasmawati.

Sementara itu, Teuku Minjar Nurlizai selaku penulis buku menyambut positif inisiatif ini.

Ia menyebut kegiatan bedah buku sebagai upaya strategis dalam memperkenalkan kembali budaya tradisional Daya kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.

“Tradisi Peumeunab dan Seumeuleung yang saya bahas dalam buku ini merupakan warisan penting dari Kerajaan Negeri Daya. Ia tak hanya merepresentasikan identitas lokal, tapi juga bagian dari mozaik kebudayaan nasional yang harus dijaga,” jelasnya.

Menurut Teuku Minjar, forum semacam ini juga menjadi kesempatan baginya untuk mendapatkan masukan demi penyempurnaan kajian budaya di masa mendatang.

Ia berharap tradisi Daya dapat terus dikenalkan dan dihidupkan sebagai bagian dari jati diri Aceh Jaya yang membanggakan. (*)

Komentar

Loading...