Buku Terbit Tahun 2018, Katua KPK: Tahun 2002 Saya Sudah Baca

SEURAMOE JAKARTA - Ketua KPK Firli Bahuri mengaku telah membaca buku How Democracies Die tahun 2002. Padahal buku itu terbit tahun 2018.
Dikutip Seuramoeaceh.com dari Suara.com, pimpinan Komisi anti-Rasuah itu mengaku telah membaca buku itu jauh sebelum Anies Baswedan membacanya.
Firli mengklaim kalau buku yang dibaca oleh Gubernur DKI Jakarta saat bersantai diakhir pekan lalu merupakan buku karya lama.
Bahkan Firli mengaku buku How Democracies Die itu telah dibacanya pada 2002 lalu.
"Makanya kemarin saya lihat di media, Pak Anies membaca 'How Democracies Die'. Sebelumnya ada buku 'Why Nations Fail'.
Itu ada bukunya dan sudah lama saya baca. Tahun 2002 saya sudah baca, jadi kalau ada yang baca sekarang, kayaknya baru bangun pak," kata Firli.
Sementara berdasarkan penelusuran Suara.com, Selasa (24/11/2020), buku How Democracies Die karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt itu diterbitkan tahun 2018.
Dialihbahasakan dari Goodreads.com, buku berjudul How Democracies Die tersebut diterbitkan pada 16 Januari 2018 oleh Crown Publishing Group (NY).
Buku berbahasa Inggris tersebut mendapatkan penghargaan Goldsmith Book Prize for Trade (2019) dan Lionel Gelber Prize Nominee (2019).
Buku setebal 320 halaman tersebut mendapatkan peringkat bintang 4,21 dari para pembacanya.
Sementara buku berjudul Why Nation Failed yang sempat diungkit Firli dalam pernyataannya, diterbitkan pada 7 Februari 2013.
Buku karya James A. Robinson dan Daron Acemoglu tersebut pertama kali diterbitkan pada Maret tahu 2012.
Buku setebal 529 halaman itu mendapatkan sederet penghargaan. Mulai dari Lionel Gelber Prize Nominee (2013), Financial Times and McKinsey Business Book of the Year Nominee for Shortlist (2012)
Hingga Arthur Ross Book Award for Honorable Mention (2013), Goodreads Choice Award Nominee for Nonfiction (2012).
Sebelumnya, Anies Baswedan menuai pujian dan kritikan gegara menyapa publik melalui akun Twitter pribadinya @aniesbaswedan, Ahad pagi (22/11/20).
Anies menulis sebuah ucapan selamat menikmati Minggu pagi disertai foto dirinya sedang membaca buku.
Buku yang dipegang Anies Bawedan berjudul How Democracies Die atau Bagaimana Demokrasi Mati.
"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis Anies Baswedan melengkapi narasi foto yang ia unggah.
Tak pelak, itu memantik reaksi warganet dan para tokoh tak terkeculai ketua Komisi Pemberantasan Koprupsi (KPK) Firli Bahuri. (*)
Komentar