Abdya Akan Gelar Rapai Geleng Massal

Abdya Akan Gelar Rapai Geleng Massal
Rapai Geleng | Foto: ANTARAFOTO

SEURAMOE BLANGPIDIE - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4), merencanakan akan menggelar kesenian rapai geleng massal.


BACA JUGA:

Perhelatan akbar itu diwacanakan sebagai upaya untuk menjaga
dan melestarikan seni tradisional Aceh, milik kabupaten Abdya, yang sudah
mengakar dan membudaya bahkan sudah terkenal baik tingkat nasional maupun
dunia.

"Selama ini dunia kurang mengetahui kalau kesenian rapai geleng ini asli milik Kabupaten Abdya, karena sebelumnya pernah diakui milik daerah lain, namun pengakuan tersebut sudah terbantahkan," ungkap Kepala DPMP4 Abdya, Yusan Sulaidi kepada Wartawan Selasa, (12/3/2019)



Disampaing itu kata Yusan, tujuan lain Pemerintah Daerah
juga sebagai upaya memasyarakatkan rapai geleng, karena kesenian ini dapat
mengundang wisatawan manca negara ke Kabupaten yang berjulukan Nagari Breuh
Sigupai.

"Wacana pergelaran rapai geleng massal bisa terwujud
jika seluruh desa di Abdya sepakat dengan kegiatan kesenian ini. Sebab dari
total desa sebanyak 152 desa pada tahun 2019 ini ada menganggarkan dana desa
untuk kesenian," tuturnya.

Yusan merincikan, Jumlah dana desa yang diplotkan untuk kebutuhan kesenian rata-rata senilai Rp25 juta/desa dengan proses alokasi dana itu dilakukan oleh masing-masing aparatur desa sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Abdya tahun 2019.



Ia menjelaskan, wacana pegelaran rapai geleng massal dengan jumlah pemain ribuan orang yang berasal dari 152 desa tersebut direncanakan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-74.



Yusan juga menjelaskan, Dana Desa yang telah diplotkan untuk
kebutuhan kesenian tersebut boleh dipergunakan untuk pergelaran rapai geleng
massal, sebab pemainnya nanti dari tiap-tiap desa.

"Boleh juga dana itu dipergunakan untuk
kesenian-kesenian lain seperti seudati dan sebagainya. Cuma kita menawarkan
rapai geleng massal, karena kesenian ini memang milik kita sendiri, sekaligus
promosi daerah," imbuhnya.

Ia juga mempersilahkan jika ada desa-desa yang menolak dengan wacana pergelaran rapai geleng massal tersebut, sebab pihak DPMP4 Abdya hanya sebatas menawarkan.



Sementara yang menentukan sepenuhnya pada masing-masing
desa, apalagi penggunaan dana kesenian tersebut dikelola langsung oleh
masing-masing desa sesuai kebutuhan.

"Seperti biaya pembuatan rapai, biaya pelatihan, pengadaan
baju kesenian itu perangkat desa sendiri yang lakukan. Kami hanya sebatas
memfasilitasi saja," demikian tutupnya.(Julida Fisma)

Komentar

Loading...