Tak Kunjung Terealisasi, IMM Abdya Kembali Pertanyakan Pencairan Beasiswa

SEURAMOE BLANGPIDIE - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC -IMM) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali mempertanyakan kejelasan pencairan beasiswa yang tak kunjung terealisasi dari tahun ke tahun.
Hal itu dilontarkan Ketua IMM Abdya, Abdul Janan melalui rilis yang diterima seuramoeaceh.com, Rabu (24/2/2021) di Blangpidie.
"Dulu saat kami audiensi dengan pihak pemerintah, katanya Awal 2021 akan tetapi hingga kini belum ada kejelasan," ujarnya.
Padahal tambah aktivis mahasiswa Muhammadiyah Abdya itu, para calon penerima telah melengkapi berkas sejak akhir 2020 lalu.
"Kami mahasiswa selalu berharap agar beasiswa tersebut segera cair karena sudah dijanjikan oleh pemerintah bahwa anggaran beasiswa untuk mahasiswa miskin dan prestasi telah di plotkan dalam APBK," imbuh M. Janan.
Sayangnya, sambung Ketua IMM Abdya itu, hingga kini proses pencairan beasiwa untuk mahasiswa Abdya belum dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Setidaknya di informasikan kendalanya apa, atau ada penundaan, sehingga kami tidak berasumsi yang bukan-bukan terhadap pemerintah, karena dulu alasanya masih dalam proses pendataan faktual, kini alasannya sama juga," keluh M.Janan.
Dia berharap agar beasiswa untuk mahasiswa Abdya segera dicairkan sehingga bisa membantu mahasiswa di masa pandemi covid-19.
“ Dengan cairnya beasiswa untuk mahasiswa Abdya, baik yang berprestasi dan yang kurang mampu tentu sangat membantu apalagi dimasa pandemi covid-19," demikian pinta M.Janan.
Seperti diketahui, berdasarkan surat yang ditanda tangani Sekretaris Daerah (Sekda) Abdya Drs Thamrin, nomor 422.5/1311/2020, tertanggal 12 November 2020, beasiswa ini bersumber dari dana APBK tahun 2020 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 1 miliar.
Bagi mahasiswa yang berkeinginan memperoleh beasiswa prestasi tersebut salah satu syaratnya harus memiliki indeks prestasi (IP) minimum IP 3,50 dan untuk beasiswa mahasiswa kurang mampu atau miskin IP minimumnya 2,50. Penerimaan beasiswa mahasiswa ini nantinya akan disesuaikan berdasarkan perangkingan dan sesuai dengan ketersediaan anggaran.
Para mahasiswa dari jenjang strata satu (S 1) dan diploma tiga (D 3), sejak dibukanya program beasiswa untuk mahasiswa beprestasi dan miskin oleh Pemkab setempat terlihat antusias mendaftarkan program bantuan pendidikan dimaksud. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran mahasiswa saat mengantar berkas pendaftaran di loket yang berlokasi di halaman belakang kantor bupati setempat. (*)
Komentar