Kampus
STKIP Muhammadiyah Abdya Wisuda 58 lulusan, 7 Orang Cumlaude
SEURAMOE BLAGPIDIE – Sekolah Tinggi Kegurauan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mewisudakan 58 lulusan Srata Satu yang berlangsung di Aula Gedung setempat, Padang Meurante, Susoh. Senin (16/12/2019)
Wakil Ketua STKIP, Afdhal Jihad S.Ag M.Pd dalam laporanya menyampaikan, jumlah wisudawan angakat ke VII tahun 2019 berjumlah 58 terdiri dari Jurusan Program Pendidikan, Bahasa Inggris, dan Program Pendidikan Matematika yang telah terverifikasi oleh Kemendikbud melalui Dirjen Pendidikan Tinggi melalui LLDIKTI KE XIII.
“Jumlah wisudawan tahun ini berjumlah 58 lulusa dari Prodi Bahasa Inggis 48 orang, terdiri laki-laki 10 orang, perempuan 38 orang untuk Prodi Matematika berjumlah 10 orang semuanya perempuan,” paparnya.
Disampin itu kata Afdhal Jihad, STKIP Muhammadiyah Abdya telah mendapatkan Ijazah Penomoran Induk Nasional (PIN) sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tahun 2019.
“Insya Allah, tahun ini, kita telah memulai dengan Sistem PIN, artinya Ijzah yang dikeluarkan oleh STKIP Muhammadiyah Abdya, keabsahannya sudah mendapat persetujuan dari Kementerian,” imbuhnya.
Dikatakan Afdhal Jihad, sebanyak 58 orang lulusan 7 diantaranya meraih nilai dengan predikat lulusan cumloude, sebanyak 39 orang lulusan dengan nilai sangat memuaskan dan 12 dengan predikat memuaskan.
Sementara itu Ketua STKIP Muhammadiyah Abdya, Drs Ridwan Adami MM, dalam sambutannya mengatakan, prosesi wisuda bukanlah purna tugas untuk berhenti belajar akan tetapi sebaiknya ilmu yang telah didicipi dibanguku kuliyah untuk bias diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Apalagi tambah Mantan Kadis Pendidikan Abdya itu, memasuki Era revolusi Industri 4.0 lususan STKIP Muhammadiyah Abdya tidak hanya cukup bermodalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi tetapi kecerdasan emosional menjadi hal yang tidak kalah penting untuk menyongsong era generasi melenial yang serba ceapat dan digital.
“Jadi, tidak cukup hanya dengan tilai tinggi saja, tetapi di era revolusi industr 4.0 ini perlu pemikiran yang kritis dan inovatif dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang cukup kompleks,” tutur Ridwan Adami.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XIII Aceh diwakili Drs M Najib MPd menyebutkan, tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi swasta di Aceh sangatlah komplek baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam menghasilkan lulusan.
“Semakin hari kita dituntut lebih berat, disatu sisi kampus terus mencari cara bagaiaman untuk menambah kuantitas mahasiswa disislain regulasi terhadap perguruan tinggi yang dituntut cepat karena perguran tinggi harus sanggup mengikuti perubahan dan perkembangan yang terus berubah untuk mengejar ketertinggalan peningkatan mutu pendidikan,” ujarnya.
Untuk itu sebutnya, Pendidikan Tinggi di Aceh harus bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan baik nasional maupun daerah dan dapat berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa.
“Kita saat ini memasuki era gelar tidak menjadi kompentensi, Kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, dan dimana Akreditasi tidak menjamin mutu,tentu ini jangan disalah artikan karena pernyatan-pernyataan itu merupakan sebagai motivasi kita untuk bertangung jawab,” ungkap Drs, M.Najib.
Rapat senat terbuka STKIP Muhammadiyah Abdya, dalam Wisuda ke –VII tahun 2019 itu turut dihadiri Ketua PW Muhammadiyah Aceh diwakili Aslamnur, Ketua PD Muhammadiyah Abdya Ir H Mismaruddin Mahdi serta Pengurus BPH STKIP Muhammadiyah, dan Ketua Program Studi (Prodi), termasuk para orangtua/wali para lulusan. (Julida Fisma)