Setelah NU Giliran Muhammadyah Tagih Utang ke Pemerintah

Setelah NU Giliran Muhammadyah Tagih Utang ke PemerintahFOTO: ANTARA
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin

JAKARTA | Pemerintah punya utang dengan dua Ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdhatul Ulama (NU) serta Muhammadiyah dengan nilai triliunan rupiah. Kini mereka menagihnya.

Nahdlatul Ulama melalui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, menagih janji Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mencairkan kredit rumah murah sebesar Rp 1,5 triliun.

Setelah itu ramai, kini giliran Muhammadiyah ikut mengungkit (menagih) utang dari pemerintah.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan bahwa pemerintah punya utang sebesar Rp 1,2 triliun pada ormas Islam terbesar itu.

Besaran itu bukan utang janji, melainkan berupa tanggungan BPJS di seluruh rumah sakit milik Muhammadiyah yang belum dibayar pemerintah.

Meski demikian, Din memastikan Muhammadiyah tidak menggebu-gebu dalam menagih utang. Sebab pada prinsipnya, Muhammadiyah selalu berusaha memberi yang terbaik. 



“Itulah sifat Muhammadiyah, selalu memberi dan melayani. Tidak meminta-minta apalagi mengemis,” ujarnya sebagai mana dikutip Kantor Berita RMOL, Minggu (29/12/2019)

Muhammadiyah memang sudah seharusnya memberi sumbangsih untuk Indonesia. Sebab, kata Din, Muhammadiyah telah menyepakati negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah.

“Dengan demikian, Muhammadiyah harus berkorban untuk Indonesia. Persyarikatan harus bisa menjadi kekuatan yang bermanfaat bagi negeri ini,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu. (*) 

Sumber:Rmol.id

Komentar

Loading...