Serangan Burung Pipit Resahkan Petani Abdya
SEURAMOE BLANGPIDIE- Sejumlah petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengaku kewalahan saat mengusir kawanan hama burung yang mengincar padi mereka yang buahnya sudah mulai menguning.
BACA JUGA:
"Untuk saat ini hama burung memang membuat kami para
petani kewalahan. Sebab, saat kita usir disudut ini burung kembali hinggap
disudut sana, jadi begitulah setiap hari,” Salah seorang petani Gampong Ie
Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Mawardi, kepada Wartawan, Sabtu (6/4/2018).
Padahal tambah Mawardi, para petani disana telah berupaya
untuk memasang orang-orangan, pita, kantong platik dan kaleng bekas untuk
mengusir hama burung namun belum sepenuhnya berhasil.
“Banyak cara yang kami lakukan, dari orang-orangan hingga
membuat bunyi bunyian dari kaleng bekas, namun burung juga masih membandel,”
keluh Mawardi.
Meski demikian sambung Mawardi, para petani terus berupaya
menghalau hama burung pipit yang menyerang padi mereka. “Makanya kami sekarang
tiap hari ke sawah untuk jaga hama burung. Kalau kita biarkan tentu hasil
produksi nanti banyak susut," tuturnya.
Dia menjelaskan, serangan hama burung pipit tersebut paling
banyak saat keluarnya matahari pagi hingga pukul 10.00 Wib, kemudian ditambah
lagi pada pukul 15.00 Wib sore hingga menjelang matahari terbenam.
"Kalau siang hari saat cuacanya panas hama burung tidak
ada. Hama burung menganggu tanaman padi ketika cuaca matahari mulai
ingin," katanya.
Ketua kelompok tani Sabe-sabena Desa Ie Lhob, Kamaruddin
saat dikonfirmasi wartawan membenarkan, bahwa tanaman padi petani di daerahnya
yang kini sudah mulai menguning diserang hama burung pipit.
"Wilayah serangan hama burung tersebut menyebar di
seluruh areal persawahan Desa Ie Lhob – Desa Tangan-Tangan Cut tepatnya di perbatasan
antara Kecamatan Setia- Tangan-Tangan,” jelasnya. (Julida Fisma)
Komentar