Rasulullah Menganjurkan Berbuka Dengan Kurma, Ini Manfaatnya

KURMA
merupakan salah satu buah yang populer dalam konteks perayaan hari-hari besar
Islam. Selama Ramadhan ini, misalnya, cukup mudah menjumpai sajian kurma di
atas meja makan kita, terutama kala berbuka puasa. Memang, banyak keluarga
Muslim yang mencari-cari kurma di pasaran untuk dinikmati bersama.
Mengonsumsi kurma tak sekadar persoalan selera. Ada
anjuran Rasulullah SAW pula. Beliau bersabda, sebagaimana diriwayatkan Abu Daud
dan Tirmidzi. "Apabila seorang dari kalian berbuka puasa, maka hendaklah
dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya, kurma itu adalah (mengandung) berkah.
Apabila tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air.
Sesungguhnya air itu suci."
Sementara itu, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi SAW:
"Barangsiapa memakan tujuh butir kurma ajwah di pagi
hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari itu."
Dalam langgam ilmiah, kurma bernama Phoenix dactylifera.
Berikut ini beberapa keistimewaan kurma bila ditilik dari perspektif gizi,
sebagaimana dikutip dari buku Kurma: Khasiat dan Olahannya karya
Suyanti Satuhu.
Kurma dipercaya dapat menghilangkan rasa sakit. Hal ini
disebabkan adanya kandungan kalium dan asam salisilat di dalam kurma. Kedua zat
itu berfungsi meredakan nyeri.
Kemudian, hal istimewa lainnya dalam kurma ialah
kandungan gulanya yang tinggi, yakni antara 70 hingga 80 persen. Dengan begitu,
mengonsumsi kurma dipercaya dapat mengurangi risiko serangan stroke, mengurangi
demam, dan tentunya menambah energi kala seharian berpuasa.
Satuhu menjelaskan, tiap orang per hari memerlukan
energi 25 kkal/kg berat badan. Untuk aktivitas fisik sehari-hari, diperlukan
energi tambahan 30 persen dari energi basal. Saat berpuasa, energi tubuh bisa
berkurang hingga 30 persen. Tubuh pun otomatis menyerap cadangan asupan gula
yang disimpan dalam sel-sel untuk mengganti energi yang hilang.
Maka, saat berbuka puasa tubuh memerlukan energi yang
"seketika." Mungkin, banyak di antara kita yang suka buka puasa
dengan sajian "berat", yakni nasi plus lauk-pauk. Padahal, nasi
mengandung karbohidrat kompleks, sehingga memerlukan proses pencernaan yang
lama.
Alternatifnya, konsumsilah makanan yang mengandung gula
sederhana, sehingga kandungannya dapat cepat dikonversi jadi energi tubuh.
Mengonsumsi buah dan sayur adalah jawabannya. Khususnya kurma. Sebab, buah ini
mengandung karbohidrat tinggi, sehingga mampu menyuplai energi secara optimal
untuk tubuh setelah seharian puasa.
Kurma juga mengandung antioksidan. Mineral yang ada
dalam kurma, antara lain, adalah zat besi, magnesium, kalsium, fosfor, dan
kalium. Zat kalium dipercaya dapat mencegah serangan stroke. Kurma mengandung
666 mg kalium per 100 gram berat kering. Fosfor berguna untuk mengembalikan
fungsi kelenjar tubuh serta nutrisi bagi otak.
Magnesium dalam kurma juga menghambat penuaan. Kurma
mengandung asam nikotinat (niasin) serta serat untuk mempermudah proses
pembuangan. Ada pula kandungan serat pangan (dietary fiber) di dalam
kurma yang bermanfaat menurunkan kadar kolestrol jahat.
Kurma mengandung lemak tak jenuh sehingga Anda tak perlu
khawatir gemuk bila mengonsumsi buah ini. (*)
Komentar