Presiden Brasil Tolak Vaksin COVID-19 Buatan China, Ini sebabnya

Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, mengatakan program vaksinasi dapat dimulai pada Januari 2021, yang menjadikan program itu sebagai salah satu vaksinasi Covid-19 pertama di dunia.
Akan tetapi, pada Rabu (21/10), Presiden Bolsonaro mencuit di Twitter bahwa setiap vaksin harus disetujui oleh badan regulator kesehatan dan diuji keampuhannya oleh kementerian kesehatan sebelum tersedia untuk masyarakat.
"Rakyat Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapapun," sebutnya.
Institut Butantan mengumumkan pada Senin (19/10) bahwa vaksin dua dosis dari Sinovac tampaknya aman dalam uji klinis tahap akhir.
Namun, hasil itu `hanyalah hasil permulaan` dan pengujian masih terus berlangsung, demikian mereka memperingatkan. Pusat penelitian ini juga menyatakan, data tentang seberapa efektif vaksin tersebut tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.
Brasil juga berencana untuk mendistribusikan vaksin yang dibuat oleh Universitas Oxford Inggris dan perusahaan farmasi AstraZeneca.
Jadi Relawan Uji Vaksin Setelah 10 Temannya Meninggal akibat COVID-19 Hingga kini, uji coba vaksin buatan Sinovac juga dilakukan di Turki dan Indonesia.
`Harus efektif dan aman`
Indonesia mengirim tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama ke China untuk melakukan inspeksi terhadap produsen vaksin Sinovac. Tujuannya untuk mendapatkan data hasil uji klinis fase ketiga yang dilakukan di negara lain.
Sejauh ini, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung yang menguji vaksin buatan Sinovac menyatakan tidak ada laporan efek samping yang berat atau serius di antara ribuan relawan yang menerima vaksin tersebut.
Komentar