Panwaslih: Banyak Praktik Politik Uang Terselubung Dalam Pemilu di Abdya

SEURAMOE  BLANGPIDIE –
Panitia Pengawas Pemililihan (Panwaslih) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)
mengaku kesulitan mengungkap pratek money politics atau politik uang
terselubung dalam pelaksaan Pemilu serentak 2019 yang berlangsung pada 17 Juli
lalu.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panwaslih Abdya, Ilman
Saputra saat jadi pemateri dalam kegiatan Evaluasi Fasilitasi Kampanye
Pemilihan Umum 2019, yang diselenggarakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) di
Arena Motel Blangpidie, Rabu (07/08/2019).

“Praktik politik uang terselubung yang terjadi dalam Pemilu
serentak kali ini sangat tinggi, tetapi ibarat mengejar hantu, kita dengar ada,
tapi saat kita cari sudah tidak ada,” ungkapnya.

Menurutnya, masalah politik uang dalam Pemilu merupakan satu
kendala dari beberapa kendala lainya yang dihadapi dalam menjalankan tugas
sebagai pihak yang melakukan pencegahan dan penindakan atas dugaan pelanggaran
yang terjadi dalam tahapan pelaksanaan Pemilu.

“Perlu adanya pengawasan dalam Pemilu yaitu untuk memastikan
pesta demokrasi berjalan dengan baik sesuai aturan, begitu juga kami dalam
proses pelanggaran tidak langsung melakukan penindakan, tetapi melalui tahapan
pencegahan,” jelasnya.

Menurutnya ada beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi
Panwaslih Abdya dalam pelaksaan Pemilu 2019.

“Lemahnya regulasi hukum, sumber daya pengawasan yang
terbatas, rendahnya partisipasi masyarakat, belum maksimalnya komunikasi dengan
para stakeholder serta sosialisasi aturan yang belum memadai,” ungkap Ilman
Saputra.

Sebelumnya, komisioner KIP Aceh, Akmal Abzal
menyampaikan  tentang informasi fasilitasi
kampanye tentang alat peraga kampanye, iklan kampanye di media massa dan Daftar
Inventaris Masalah (DEM).

“Kumpulan dokumen fasilitas kampanye, seperti rekomendasi
data temuan lapangan sebagai upaya perbaikan kedepan, sehingga secara
berjenjang KIP Kabupaten menyampaikan rekomendasi ini ke KPU Pusat, sementara
KIP propinsi menyampaikan rekomendasi ke KPU pusat yang kemudian akan
disampaikan ke pemerintahan RI,” paparnya.

Menurutnya, Pemilu sudah usai, antar Parpo dan Capres telah
berangkulan, saling bersalaman dan mereka sudah tahu bahwa ada yang menang dan
ada yang kalah.

“ Jadi, tidak ada alasan para kompetitor untuk tidak saling
mendukung dan memaafkan.  Nah, bagaimana
dengan kita, kapan dan kepada siapa kita meminta maaf atas mulut dan jemari
yang pernah menyerang, hoax dan fitnah selama proses tahapan pemilu berjalan,”
demikian tutupnya sembari melempar sebuah pertanyaan kepada peserta.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Independen Pemilihan (KIP)
Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Fasilitasi
Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, di Arena Motel Blangpidie, Rabu
(07/08/2019).

Kegiatan yang bertajuk “Pemilihan Berdaulat Negara Kuat “ turut dihadiri Komisionel KIP Aceh, Akmal Abzal, Kabag Pemeritahan Umum Setdakab Abdya Rizal, Ketua KIP Abdya Sanusi, Ketua Panwasli Abdya Ilman Saputra,Perwakilan Kajari Abdya, Dandim 0110 Abdya, Perwakilan Kapolres, para Camat serta unsur Parpol yang ada di Kabupaten setempat. (JULIDA FISMA).