Terisolasi di Wuhan China
Orang Tua Mahsiswa Asal Nagan Raya Berharap Putri Mereka Selamat

SEURAMOE SUKA MAKMUE – Orang tua Ita Kurniawati, mahasiswi asal Nagan Raya yang kini terisolasi di Wuhan China, mengaku khawatir terhadap kondisi putrinya.
Usman Sugianto dan Sumarni, orang tua Ita kepada wartawan mengatakan bahwa komonikasi terakhir dengan anaknya terjadi kemarin pagi, (Minggu 26-01-2020).
“Keadaan anak kami masih sehat,” kata Sumarni dengan raut kesedihan. Pun demikian, Ia berharap agar putrinya itu bisa pulang dengan selamat.
“Andaikan bisa digadai, saya akan menggadaikan kepala saya untuk (biaya) kepulangan anak kami," kata Sumarni di kediamannya Desa Ujong Fatihah, Kecamatan Kuala Nagan Raya, Senin (27/1/2020).
Di beritakan Seuramoeacehcom sebelumnya, Ita Kurniawati, mahasiswi asal Nagan Raya bersama puluhan mahasiswa Aceh lainnya terisolasi di asrama akibat mewabahnya virus corona di Wuhan, China.
Kepada Seuramoeaceh.com, ia menceritakan kalau kondisi Wuhan kini cukup mencekam. Tidak ada aktivitas seperti biasanya. Semua toko di Distrik Wuhan ditutup.
Ita Kurniawati yang sedang menempuh pendidikan S2 di Wuhan, mengaku akibat terisolasi, ketersediaan makanan mulai menipis.
"Saat ini persediaan makanan mulai menipis sementara harga-harga melambung lima kali lipat dari biasa," tulisnya dalam pesan singkat WhatsApp kepada Seuramoeaceh.com, Sabtu (25/1/2020).
Menurutnya, hal itu terjadi karena banyak toko tutup dan susahnya mendapatkan transportasi Distrik tersebut. Saat ini menurutnya Wuhan layaknya kota mati.
Untuk itu, ia bersama dengan pelajar Aceh lainnya berharap ada respon dari pemerintah Aceh untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit di Wuhan.
Kabar diterima dari grub pelajar Aceh di China, jelas Ita, saat ini semua visa ke Wuhan diblokir. Pemerintah Aceh tidak bisa menuju Wuhan.
“Jadi, kami berharap ada solusi lain dari Pemprov Aceh untuk menanggulangi kami yang kehabisan stok makanan," tandasnya. (*)
Komentar