Khutbah Jumat: Maulid Nabi Besar Muhammad SAW

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا ࣖ – ١١٠
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS: Al-Kahfi [18] : 110)
Riwayat Junjungan Nabi tiap tahun diuraikan, wajiblah mempertebal pengenalan kita terhadap diri Junjungan itu, siapa dan apa dia, dan apa tugas dan jasanya, betapa wakat dan kepribadiannya, apa saja nasehat dan ajarannya, bagaimana perjuangannya dan pengorbanannya, apa saja nasehat dan ajarannya, bagaimana perjuangannya dan pengorbanannya. Untuk itu kita yakini kita contoh. Bukankah kita diwajibkan mencontoh segalanya itu dari Junjungan kita, sebagaimana Firman Allah:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ – ٢١
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah (QS. Al-Ahzab [33] : 21)
Komentar