Listrik Padam di Bulan Ramadhan, BEM Unsyiah Ultimatum PLN Aceh

Listrik Padam di Bulan Ramadhan, BEM Unsyiah Ultimatum PLN Aceh
Sekjen BEM Unsyiah Banda Aceh Sumardi bersama mahasiswa lain menyerahkan surat ultimatum kepada PLN Wilayah Aceh |Foto: SEURAMOE/IST

SEURAMOE BANDA ACEH – Menyikapi keresahan masyarakat terkait sering padamnya listrik jelang berbuka, tarawih dan sahur selama bulan suci Ramadhan, telah memantik banyak kritikan.

Salah satunya dari  Badan Eksikutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah Banda Aceh.

Seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal Badan Eksikutif Mahasiswa (Sekjen BEM) Unsyiah Banda Aceh Sumardi kepada Seuramoeaceh.com Sabtu (11/05/2019), jika pihaknya mengultimatum PLN Aceh untuk tidak lagi mematikan lampu jelang berbuka, saat tarawih dan waktu makan sahur.

Berikut 5 Ultimatum BEM Unsyiah kepada PLN Aceh:

1. Segera menyelesaikan kerusakan yang terjadi pada
sistem transmisi PLN Wilayah Aceh sampai Minggu 12 Mei 2019.

2. Meminta PLN Wilayah Aceh untuk meredakan kegelisahan
masyarakat terhadap pemadaman listrik di wilayah Aceh dengan klarifikasi
melalui media

3. Meminta PLN Wilayah Aceh lebih serius terhadap
permasalahan kelistrikan yang ada di wilayah Aceh terutama di bulan Ramadhan.

4. Meminta PLN Wilayah Aceh untuk memberikan informasi
setiap pemadaman bergilir agar masyarakat dapat mengantisipasi hal-hal yang
diinginkan.

5. Jika jangka waktu yang ada dalam ultimatum ini tidakp
diindahkan maka mahasiswa dan masyarakat akan turun aksi pada Senin 13 Mei
2019.

Jawaban PLN:

General Manager PLN Aceh, Jefri Rosidi didampingi Kepala
Bidang Humas saat menderima surat ultimatum dari BEM Unsyiah Banda Aceh
menjelaskan, untuk proses perbaikan telah berjalan dan direncanakan hari Minggu
ini akan rampung.

Kerusakan utama berada pada Gardu Induk Belawan
khususnya pada bagian current transformator (CT). Sehingga, sistem transmisi tidak
bisa berjalan optimal dari gardu induk Belawan menuju PLTU Nagan Raya.

Sehingga saat ini hanya subsistem PLTU 1 Nagan Raya yg
berfungsi dan subsistem PLTU 2 Nagan Raya masih dalam proses.

Jefri menjelaskan, PLTU saat ini belum bisa memenuhi
kebutuhan listrik di Aceh karena tingkat keandalan yang masih rendah, di mana
butuh waktu sekitar 24 jam untuk starting pembangkit agar bisa berjalan. 

Terkait dengan penambahan daya sebesar 200 MW jelas
Jefri, juga sedang berjalan, penambhan ini berada di Gardu Induk Pangkalan Susu
yang direncanakan selesai 9 Mei 2019 namun masih belum terselesaikan. Sehingga
butuh waktu untuk menambah daya 200 MW agar dapat memenuhi beban puncak di
Aceh. (rilis).

Komentar

Loading...