Lima Desa di Aceh Tengah Terendam Banjir, Puluhan Warga Mengungsi

Banjir menggenangi salah satu rumah warga di Aceh Tengah, Jumat (29/5) (SEURAMOE/HO)

SEURAMOE TAKENGON – Sejumlah desa di Kabupaten Aceh Tengah terendam banjir akibat hujan lebat pada Jumat dini hari.

Kasi Kedaruratan BPBD Aceh Tengah Iqbal mengatakan, kelima desa tersebut adalah satu desa di Kecamatan Bebesen yakni Kampung Mongal dan Empat desa di Kecamatan Kebayakan yaitu Kampung Gunung Balohen, Paya Reje, Lot Kala, dan Kampung Kala Lengkio.

"Air mulai naik pukul 00.30 WIB sampai pukul 4.00 WIB baru surut. Tinggi air mencapai pinggang orang dewasa," kata Iqbal di Takengon, Jumat.

Perkiraannya sementara rumah-rumah warga yang terendam banjir hampir mencapai seratus rumah di lima desa tersebut.

Iqbal menjelaskan banjir yang terjadi juga dipicu oleh luapan air dari tiga sumber saat hujan deras mengguyur.

"Untuk penanganan hari ini yang bisa kita bersihkan kita bersihkan. Ini juga ada longsor di Paya Reje Tami Delem, longsor di badan jalan, ini juga kami tangani dulu. Kemudian juga ada saluran irigasi tersumbat, ini juga jadi salah satu penyebab air meluap," ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini, namun mayoritas warga tidak dapat menyelamatkan harta benda dan perabotan rumah tangga mereka dari genangan air.

"Di Mongal ada sekitar 20 KK yang mengungsi, itu yang kami tahu sementara, karena kami terus keliling memantau. Kemudian di Kampung Lot Kala sekitar 15 KK, di Lot Kala ini rumahnya sudah tinggi-tinggi, mereka nampaknya sudah antisipasi karena sering banjir. Terus di Kampung Gunung Balohen sekitar 9 KK, itu data sementara,” sebutnya.

Hingga saat ini, kata Iqbal pihaknya masih terus mendata wilayah desa terdampak banjir untuk mendapatkan data valid sembari melakukan penanganan pasca banjir.

Ketiga sumber luapan air tersebut berasal dari Kampung Paya Tumpi, Mongal, dan Kampung Paya Reje.

"Jadi air turun dari tiga arah sumber air. Semua air itu tertumpu ke Kampung Lot Kala, Lot Kala ini lah imbas paling besar, karena semua air bermuara kesitu," sebut Iqbal. (***)