KPAI Nilai, Subsidi Kuota Siswa Diduga Berpotensi Rugikan Negara

KPAI Nilai, Subsidi Kuota Siswa Diduga Berpotensi Rugikan NegaraFoto : Ilustrasi.
Ilustrasi kuota internet. [Oppo Indonesia]

Retno menjelaskan, bahwa rata-rata kuota yang dipakai para siswa yakni 15 GB dari 30 GB. Kata dia, masih ada sisa kuota 15 GB yang hangus tidak terpakai.

Sehingga hal tersebut menjadi potensi kerugian negara sebesar Rp 15 ribu per siswa.

"Kami dapat informasi dari Telkomsel misalnya dari bahwa harga 30 GB, 1 GB Rp 1.000 yang untuk kuota belajar. Nah kalau dipakai Rp 15.000 saja atau 15 GB, maka tiap bulan itu kan hangus, berarti kan ada potensi kerugian Rp 15.000 anak-anak. Nah jutaan anak yang diberi. Jadi kalau misalnya anaknya yang tidak menggunakannya secara maksimal, tarulah 20 juta saja tapi kan tiap bulan dikali Rp 15.000 maka akan menguap gitu,” paparnya.

Karena itu, Retno meminta pemerintah mengevaluasi subsidi kuota sesuai dengan pemetaan kebutuhan.

Menurut dia, tidak semua disamaratakan, lantaran adanya sejumlah faktor yang membuat para siswa tidak menggunakan bantuan subsidi kuota.

"Jadi menurut kami memang harus dipikirkan ke depan evaluasi yang tepat jadi artinya harus ada pemetaan kebutuhan. Karena ternyata nggak bisa semuanya di 11 12 in. Jadi harus ada , untuk yang nggak bisa y, nggak bisa darling ya nggak bisa dapat bantuan kuota,” tutur Retno.

KPAI menyarankan, pemerintah untuk memberikan bantuan pengganti subsidi kuota Ia mencontohkan pemberian bantuan berupa alat daring seperti tab kepada para siswa yang tak memiliki gadget yang pernah dilakukan sebelumnya.

"Menurut saya itu harus dapat bantuan yang lain oleh pemerintah sebagai ganti dari kuota ini. Nah atau enggak punya alat daring, berati pemerintah harus punya program membelikan alat daring karena dari dulu karena ada program sejuta tab ya untuk mereka, mereka yang kategori miskin tapi itu berhenti. Menurut kami ini yang harus mungkin dipikirkan kembali," ujarnya menambahkan.(*)

Sumber:suara.com

Komentar

Loading...