Khazanah
Keutamaan Hari Rabu Dalam Islam, Hari Firaun Ditenggalamkan

Sungguh seorang Fatimah az-Zahra saja merasa begitu lemah di hadapan Allah SWT.
Inilah doa yang diungkapkan Fatimah tiap Rabu:
اللهمّ احرسنا بعينك التي لا تنام ، وركنك الذي لا يرام ، وبأسمائك العظام ، وصلّ على محمّد وآله ، واحفظ علينا ما لو حفظه غيرك ضاع ، واستر علينا ما لو ستره غيرك شاع ، واجعل كل ذلك لنا مطواعاً ، إنّك سميع الدعاء قريب مجيب
(Allahummahrusnaa bi’ainikal latii laa tanam, ruknikal ladzii laa yuraam, wa biasmaaikal ‘idzaam wa shalli ‘alaa muhammadin wa aalihi, wahfadz ‘alainaa maa lau hafidzahu ghairuka dhaa’a, wastur ‘alainaa maa lau satarahu ghairuka syaa’a, waj’al kulla dzalika lanaa mithwaa’an, innaka sami’ud du’aa, qariibun mujiib).
Artinya; Ya Allah, jagalah kami dengan mata-Mu yang tidak pernah tidur, dan dengan tiang-Mu yang tidak pernah melemah serta dengan nama-Mu yang agung dan sampaikanlah salawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, jagalah kami sebab selain diri-Mu yang menjaganya niscaya ia akan lalai dan tutupilah aib kami sebab andaikan selain-Mu yang menutupinya niscaya justri ia akan menyingkap aib tersebut.
Sungguh hari Rabu begitu mulia dan penuh sejarah dalam Islam.
Dzikir hari Rabu bisa jadi penyelamat hati dari segala keburukan dan sifat jahat. Sebagai orang Islam kita perlu mengamalkan dzikir dan doa karena itu adalah bentuk rasa taqwa terhadap Allah SWT.
Konten ini telah tayang di Pesonasambimulyo.com dengan judul "Keistimewaan Hari Rabu, Mustajab untuk Panjatkan Doa"
Komentar