Berbeda dengan Indul Fitri, Perayaan Nataru Dipelonggar

SEURAMOEACEH l Momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) kali ini terasa lebih longgar dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan batalnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III serentak pada momen tersebut.
Keputusan ini sempat menuai perdebatan di tengah masyarakat.
Pasalnya, ketika libur Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha 1443 H, seluruh kegiatan masyarakat diterapkan pembatasan-pembatasan ketat.
Menko PMK, Muhadjir Effendy menjelaskan mengapa pemerintah melonggarkan momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Menurutnya pelonggaran tersebut dilakukan karena melihat kondisi pandemi COVID-19 di Tanah Air semakin membaik.
Iar menerangkan, data kasus konfirmasi harian nasional dalam dua pekan terakhir mengalami penurunan rata-rata 100-300 kasus per hari.
Tren positivity rate juga semakin rendah yakni 0,1-0,2 persen.
Angka itu jelas berbeda dengan situasi Nataru pada 2020 di mana positivity rate yang tercatat sempat mencapai 13,6 persen.
Selain itu, jumlah vaksinasi masyarakat juga terus meningkat pada penghujung tahun 2021.
"Ini yang menyebabkan kenapa kita confident (percaya diri) untuk membuka gerakan orang secara lebih leluasa pada menjelang Natal dan Tahun Baru kali ini," kata Muhadjir saat menyampaikan arahan dalam kegiatan Refleksi 2 Tahun Peran Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi secara daring ditulis Rabu (29/12/2021).
Muhadjir berharap pandemi COVID-19 tetap terus melandai pasca momen liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Menko PMK meminta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Harapan kita, kalau kondisi ini bisa kita maintance dengan baik. Maka tahun depan Insyaallah lebarannya bisa berjalan normal. Paling tidak bisa kita selenggarakan seperti Natal saat ini," ujarnya.










Komentar