Apakah Islam Membolehkan Membuka Aib Pemerintah? Berikut Jawaban Buya Yahya

Apakah Islam Membolehkan Membuka Aib Pemerintah? Berikut Jawaban Buya YahyaNet
Buya Yahya.

SEURAMOEACEH - Sering kita timbul pertanyaan, apakah ketika kita membicarakan kejahatan atau kebijakan pemerintah yang berdampak buruk terhadap rakyat itu termasuk ke mengunjing atau fitnah?

Di sini kita akan mengupas pertanyaan seputar pemerintah sebagaimana penjelasan Buya Yahya dalam akun Instagramnya @Buyayahya_albajah IGTV berdurasi 5.45 detik. Berikut jawaban Buya Yahya.

Dalam Islam tidak diperbolehkan untuk membuka kejahatan atau aib pribadi seorang penguasa, akan tetapi apabila terdapat kejahatan tersebut ada hubungannya dengan orang banyak, maka ini bukan aib pribadi dan semua orang tahu kejahatan tersebut.

“Misalnya presiden mempunyai kebijakan yang merugikan rakyatnya, jika kita buka hal ini tidak termasuk ke aib apalagi mengunjing. Sebab ini benar terjadi pada masyarakat,” jelas Buya.

Jika kejahatan yang diperbuat oleh pemerintah mencakup berefek tidak baik terhadap masyarakat, maka boleh untuk memberi tahu. Yang dimaksud memberitahu di sini tidak termasuk kategori fitnah, sebab apa yang di sampaikan sesuai fakta.

“Jangankan menfitnah presiden, menfitnah orang kafir saja tidak boleh,” katanya.

Islam mengajarkan kebaikan, namun jika terdapat kebijakan yang bertentangan dengan prikemanusiaan, merugikan banyak orang, dan bertentangan dengan agama, diperbolehkan untuk mengatakan.

Selain itu, Buya juga menjelaskan beberapa cara menyampaikan atau menyadarkan pemerintah melalui beberapa cara dibawah ini, diantaranya:

1. Dengan cara halus

2. Mengirim surat dengan tutur kata yang baik

3. Demo dalam artian memberitahu keinginan masyarakat

Apabila pemerintah melakukan kesalahan kemudian tidak boleh menyebutkan untuk melakukan perubahan, lantas siapa yang akan berbuat perubahan?

Sementara dalam hal ini tidak termasuk ke dalam urusan pemerintah dengan Allah SWT, kecuali urusan pribadi yang termasuk ke urusan penguasa dengan Allah SWT.

Buya mengungkapkan jika seseorang ingin menceritakan kejahatan pemerintah, maka ia harus memiliki niat baik.

“Jadi kesimpulanya, kita tidak diperboleh untuk membuka aib manusia, dan presiden, mentri dan elit lainnya termasuk manusia. Apa bila kita mengungkapkan dapat menghentikan kezhaliman tersebut,” lanjut Buya.(**)

Halaman:123

Komentar

Loading...