46 Sekolah Dasar Disegel, Ratusan Murid SD Tidak Belajar

Ilustrasi

SEURAMOE PAMEKASAN - Kegiatan belajar mengajar di 46 Sekolah Dasar negeri di Pamekasan, Jawa Timur terganggu, Kamis (20/9/2018) pagi tadi. Ini menyusul aksi penyegelan yang dilakukan oleh pemilik lahan yang ditempati sekolah itu.

Penyegelan dilakukan secara serentak, sejak sebelum pukul 07.00 WIB oleh masing-masing pemilik lahan. "Aksi penyegelan ini terpaksa kami lalukan, karena kami dibohongi oleh pemerintah," kata salah seorang pemilik lahan, Juhedi, Kamis (20/9/2018).

Juhedi merupakan tenaga honorer di SDN Palesanggar 4, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan yang menyegel sekolah itu. Dia mengaku langkah itu dilakukan atas kesepakatan semua pemilik lahan yang ditempati sekolah. Akibat aksi itu, para siswa terpaksa tidak bisa masuk ruang kelas dan kembali ke rumah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Pamekasan, Moh Tarsun mengaku telah mengetahui aksi itu. Saat ini, dia telah memerintahkan masing-masing cabang dinas untuk segera menyelesaikan kasus tersebut. "Dan saya juga akan memimpin langsung guna menyelesaikan permasalah ini," kata Tarsun.

Sebelumnya, 46 orang pemilik lahan yang ditempati SDN di Pamekasan itu menuntut agar mereka diangkat menjadi PNS. Mereka bersedia menghibahkan tanahnya untuk ditempati SDN karena ada kesepakatan dengan Pemkab Pamekasan akan diangkat menjadi PNS.

Namun, hingga saat ini, janji pemerintah tidak terealisasi, sehingga para pemilik lahan itu memutuskan diri untuk menyegel tanah yang ditempati sekolah itu.(*)

Artikel ini sudah tayang dilaman INews.id dengan judul “Tak Diangkat PNS, Guru Honorer Pemilik Lahan Segel 46 SD di Pamekasan