Ini Sebab Umat Kristen Marah Disebut Kafir?

Ini Sebab Umat Kristen Marah Disebut Kafir?
Ilustrasi |Foto: Google

POLEMIK istilah kafir bagi non-muslim rupanya terus terus menggelinding. Ustazah Irena Handono, pakar kristologi ikut menganggapi polemik ini.


BACA JUGA:

Menurut Irena dalam video yang diupload kanal
Youtube Cinta Quran TV,
konsep kafir dalam Islam dan Kristen memang berbeda. “Kayanya mereka salah
paham deh. Karena konsep kafir di dalam Islam itu memang beda konsep kafir di
dalam Kristen. Maknanya berbeda,” kata Irena.

Irena mengungkapkan, “Artinya begini, kalau dalam Islam,
yang namanya kafir dari kata kafara, artinya ingkar. Atau kalau
dalam bahasa Inggris itu cover. Artinya menutup, penutup. Jadi
artinya mereka ini tertutup, tidak mau mengakui adanya Allah dan tidak mengakui
Rasulullah SAWadalah
seorang Nabi, seorang utusan. Mereka tidak mengakui, maka disebut kafir.”

Jadi kalau umat Islam sebut Kristen itu kafir, karena
mereka ingkar. “Kalau kita bilang, ‘Kafir Lu’, berarti, ‘Ingkar Lu’. Ya memang
dia ingkar. Ingkar kepada Allah dan ingkar kepada Rasulullah SAW selaku Nabi,” jelas Irena.

Sementara dalam konsep Kristen, kata Irena, makna kafir itu becampur dengan pemahaman Yahudi. “Artinya yang disebut kafir dalam Kristen adalah orang-orang yang tidak meyakini seperti keyakinan mereka.

Jadi yang bukan Kristen mereka sebut kafir. Tapi konsep kafir itu bagi mereka mengerikan. Ini yang Ummi sebut tadi terkontaminasi atau berbaur dengan konsep Yahudi,” ujar Irena.

Dalam Yahudi, lanjut Irena, orang yang bukan Yahudi itu
dianggap sebagai goyim.
“Nah goyim ini apa? Goyim ini adalah budak, babi. Kera, itu goyim. Jadi orang
goyim berarti manusia tapi sebenarnya hakikatnya budak. Dia adalah babi. Dia
adalah kera,” lanjut dia.

Jadi, umat Kristen marah disebut kafir oleh umat Islam karena mereka fikir umat Islam merendahkan atau menghina. “Mereka pikir, umat Islam menyebut kafir berarti menyebut mereka babi Lu, kera Lu, anjing Lu, budak Lu. Jadi sesuatu hinaan.

Padahal kafir itu dalam Islam berarti kamu ingkar. Kamu gak sama dengan kami. Karena kamu mengingkari Allah dan Rasulullah. Nah kalau persepsi seperti itu, makanya mereka marah. Mereka tersinggung. Mereka tak senang,” beber Irena. (voa-islam)

Komentar

Loading...