Bulog Akan Musnahkan 20 Ton Beras
Waskjen MUI Pusat: Mana yang Kemarin Ributin Lem Aibon?
JAKARTA | Wasekjen MUI Pusat Zulkarnain mempertanyakan suara para pengkritik Pemprov DKI Jakarta terkait anggaran Lem Aibon dalam RAPBD DKI Jakarta beberapa bulan lalu.
Tengku juga berharap menanti kritik sama juga dialamatkan terhadap rencana pemusnahan atau Disposal 20 ribu ton beras karena penurunan mutu oleh Perum Bulog
Kata Teungku, dulu pemerintah bersikeras mengimpor dua juta ton beras. Namun kini, ternyata dua puluh ribu ton beras ingin dimusnahkan dengan alasan mutu.
“Kemarin Ngotot Impor 2 Juta Ton Beras, Walau Banyak Pihak Menolak. Kini 20.000 Ton Berasnya Busuk dan akan Dibuang Senilai 160 Milyar,” tulis Tengku akun twitter pribadinya, Jumat kemarin.
Menurut Tengku, kasus seperti inilah yang membutuhkan kritik publik bukan anggaran Lem Aibon dalam RAPBD DKI Jakarta yang belum melalui proses pembahasan dan pengesahan bersama DPRD.
“Mana yang Kemarin Meributi Lem Aibon yang Belum Ketuk Palu, Tidak Terjadi? Yang sudah Terjadi, sudah Ketok Palu, Merugikan Uang Rakyat, Mane Lu Pade?,” katanya.
Berikut Twitan Tengkuzulkarnain di twitter pribadinya
tengkuzulkarnain@ustadtengkuzul
Kemarin Ngotot Impor 2 Juta Ton Beras, Walau Banyak Pihak Menolak.
Kini 20.000 Ton Berasnya Busuk dan akan Dibuang Senilai 160 Milyar.
Mana yg Kemarin Meributi Lem Aibon yg Belum Ketuk Palu, Tdk Terjadi?
Yg sudah Terjadi, sudah Ketok Palu, Merugikan Uang Rakyat,
Mane Lu Pade?
Temuan anggaran Lem Aibon pada RAPBD DKI Jakarta pertama kali diungkap oleh Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana. Karena mengungkap hal tersebut ke media sosial, William akhirnya dilaporkan dan dinyatakan bersalah oleh Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta. (*)
Sumber: Eramuslim.com