Banyak Tokoh Muhammadiyah Tampa Lebel Kiai dan Buya

Banyak Tokoh Muhammadiyah Tampa Lebel Kiai dan Buya
Ketua PP Muahammadiyah, Anwar Abbas. l Foto: Foto: Darmawan/ Republika

SEURAMOEAceh.com l Berbeda dengan organisasi keagamaan Islam lain, para tokoh Muhammadiyah enggan disebut ulama, kiai atau buya.

“Meski tokoh-tokoh itu sudah berkualifikasi ulama atau kiai, buya, dan tuan guru,” kata Katua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas Ahad (28/01/2024)

Hematnya, Muhammadiyah memiliki banyak tokoh kualifikasi disebut Kiai, tapi mereka enggan untuk disematkan panggilan itu.

Di masa awal Muhammadiyah, banyak tokohnya oleh masyarakat dipanggil kiai, buya, tuan guru dan istilah-istilah lain sebagai ahli agama.

Namun dengan perkembangan zaman, dan perubahan kepemimpinan kini semakin langka.

“Akibatnya secara sosiologis dan politis, Muhammadiyah dianggap orang tidak mengerti agama. Karena dianggap tidak punya kiai,” ungkap Abbas.

Padahal penyematan panggilan itu penting, supaya umat tidak salah pilih dalam merujuk urusan-urusan keagamaan, bahkan urusan keduniaan.

Tapi sesuai asal tokoh tersebut, kata Anwar Abbas tidak semua bisa disematkan panggilan Kiai.

Dia mencontohkan tokoh yang bisa dipanggil Kiai adalah Kiai Saad Ibrahim (Ketua PP Muhammadiyah), dan Kiai Tafsir.

Sementara, seperti Syamsul Anwar (Ketua PP Muhammadiyah) karena berasal dari Sumatra maka bisa dipanggil Buya.

Serta Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir yang sudah sangat pantas disebut ajengan karena dari Sunda.

“Karena orang Sumatra tidak mengenal kata kiai, sama kaya orang NTB tidak kata kiai, kalau di NTB itu mereka lebih mengenal istilah tuan guru”.

“Kalau di kampung saya (Sumatra) orang lebih mengenal dengan sebutan buya,” ungkapnya.

Dia berharap, tokoh-tokoh Muhammadiyah bila memenuhi kualifikasi untuk dipanggil kiai, buya, tuan guru, ajengan supaya tidak menolak bila dpanggil sengan sebutan itu oleh jemaah

.”Sebab jemaah merindukan sosok yang betul-betul kompeten seperti itu sebagai pembimbing mereka,” pungkasnya. (*).

Halaman:123

Komentar

Loading...