Ternyata Serdadu Israel Paling Takut Hadapi Pejuang Palestina

Brigade Izzuddin al-Qassam. |Foto: IST

TEL AVIV - Awal Agustus lalu, militer Israel mendapati seorang warga Palestina
yang membawa senjata otomatis Kalashnikov dan bom sedang berdiri sekitar 250
meter dari pos penjagaan di perbatasan Jalur Gaza.

Kemudian, komando militer
menerjunkan unit Golani yang merupakan salah satu pasukan elite infanteri
Israel. Menurut surat kabar Yediot Ahronot, unit tersebut diterjunkan untuk
menghadapi warga Palestina tersebut.

Namun, sebuah investigasi yang
dilakukan militer Zionis menyebut sekelompok pasukan yang diterjunkan itu
menolak untuk baku tembak dengan warga Palestina tersebut.

“Ketika unit pasukan mendekati
warga Palestina, komandan regu turun dan memimpin baku tembak melawannya. Namun
komandan dan dua prajurit lain justru mengalami luka akibat tertembak, ” tulis
Yediot Ahronot seperti dikutip dari Anadolu Arabic, pekan lalu.

Selanjutnya, pusat komando
mengirimkan pasukan tambahan hanya untuk melumpuhkan satu warga Palestina ini.

Namun ternyata, sekelompok pasukan yang diterjunkan ini justru menolak untuk baku tembak dengan seorang warga Palestina tersebut.



“Mereka beralasan takut
terkena peluru sejawatnya, karena banyaknya prajurit yang datang di daerah itu,”
tulis surat kabar tersebut.

Seperti diketahui, warga
Palestina itu kemudian baku tembak melawan prajurit Israel selama kurang lebih
dua jam hingga ia berhasil dilumpuhkan dan meninggal dunia.

Media Israel mengabarkan, warga Palestina itu bernama Hani Abu Solah berusia 20 tahun. Ia adalah anggota sayap militer Hamas yang dikenal dengan nama Brigade Izzuddin al-Qassam.



Hanya saja, Hamas tidak
bertanggung jawab atas penyusupan Hani tersebut. Sementara pihak keluarga
menyebutkan, Hani Abu Solah melakukan serangan untuk membalas meninggalnya
Fadi, saudara laki-lakinya yang dibunuh tentara Israel pada 1 Mei lalu. (*)