Shalat di Masjid, Wisatawan Malaysia Ditangkap Polisi China
KUALA LUMPUR | Dilansir Eramuslim.com, Rabu (01/01/2020), rambongan turis asal Malaysia ditangkap polisi China karena shalat di Masjid Uighur, Xinjiang tanpa izin.
Melalui akun Medsos Facebook, salah seorang dari wisatawan yang ditangkap berbagai pengalam buruk setiba di Malaysia dari Xinjiang dengan selamat.
“Kami lega karena dibebaskan. Tapi kami kecewa karena hak kami sebagai Muslim ditolak untuk salat di masjid,” unggahnya di Facebook sebagai-mana dikutip Alaraby, Senin lalu.
Insiden penangkapan itu berawal saat mereka shalat disebuah Masjid. Ketika mereka tengah beribadah, pasukan bersenjata dan polisi China mengawasi dari luar.
Setelah shalat, pasukan bersenjata dan polisi kemudian menangkap dan membawa rombongan tersebut dari masjid ke lokasi yang tak diketahui.
Rombongan turis Malaysia itu tercengang melihat gerbang dan kompleks yang berada di tengah-tengah desa tua yang terpencil.
“Tim yang dipenuhi pejabat militer dan polisi menunggu kedatangan kami,” tulisnya.
Para wisatawan asal negeri Jiran itu kemudian ditahan di ruang isolasi yang menyerupai penjara. Tapi, setelah beberapa jam, mereka dibebaskan.
Sebelum dibawa, ketua rombongan, Khir Ariffin menyarankan rekannya seorang editor senior di kantor berita nasional Malaysia BERNAMA, untuk menghubungi rekan kerjanya.
“Sampaikan, jika kita tidak bisa dihubungi dalam 24 jam ke depan, beri tahu kedutaan tanpa menyebarkan berita ke media,” kata Ariffin.
“Saya percaya satu-satunya alasan kami dibebaskan karena ada anggota kami dari media dan para pejabat tidak ingin apa yang terjadi di Xinjiang diketahui dunia,” kata Ariffin.
Khir Ariffin mendesak masyarakat internasional untuk mengangkat masalah Uighur agar diketahui dunia.
“Tetap diam tidak akan menyelesaikan masalah ini. Tuhan mengizinkan kita untuk melihat Uighur sekilas sehingga kita bisa berbagi,” ungkapnya. (*)
Sumber: Eramuslim