Sedang Melaut, Lima Nelayan Simeuleu Dikeroyok

Sedang Melaut, Lima Nelayan Simeuleu DikeroyokSEURAMOE/HELMAN
Salah satu korban pengeroyokan di Simeulue saat mendapatkan perawatan medis

SEURAMOE SINABANG - Lima Warga Nelayan di Kepulauan Simeulue menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Kelautan, Desa Air Pinang, Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue.

Kelima korban dugaan pengeroyokan itu sendiri diketahui bernama, Armada (52), Hamdan (30), Harus Jamil (40), ketiganya Warga Desa Ana,o, Kecamatan Teupah Selatan. 

Sedangkan dua orang lainnya bernama, Murdalami (25) Warga Desa Suka Maju, Simeulue Timur, dan Rusman (45), warga Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.

Salah satu korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh tim Pokmaswas Rusman, menjelaskan jika kejadian itu terjadi tepatnya pada pukul 02.00 pagi dini hari.

Ia mengatakan, jika kejadian terjadi saat dirinya bersama dengan empat rekan lainnya hendak pulang ke Teluk Sinabang.

"Tiba-tiba ada Speed Boad yang mengejar dan memaksa kami untuk menepi kedaratan,” tandasnya.

Rusman sendiri mengatakan, jika sebelum kejadian pemukulan juga sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara mereka dan pelaku.

“Para pelaku melempar kami dengan besi jangkar, hingga mengenai seorang nelayan dan mengalami luka robek di kepala,” ungkapnya

"Mereka memperlakukan kami sangat kasar dan sangat tidak manusiawi. Kami dimaki, dipukuli hingga teman kami pingsan,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Simeulue Timur, Renil Muriansyah Putra, S.STP, M.Ec.Dev membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya kejadian itu terjadi pada Senin dini hari (1/12/2020).
 
Renil menjelaskan, jika kejadian tersebut bermula saat kelima nelayan yang menjadi korban kekerasan itu melakukan aktifitas melaut menggunakan mesin kompresor udara.

Mengetahui adanya nelayan yang melakukan kegiatan melaut menggunakan mesin kompresor, pelaku yang diduga merupakan tim Pokmaswas melakukan pengejaran.

"Kejadian itu bermula adanya sejumlah nelayan yang melaut menggunakan mesin Kompresor, kemudian tim Pokmaswas itu berusaha menangkap nelayan tadi," kata Renil.

Renil sendiri juga sangat menyayangkan atas sikap yang ditunjukan oleh Tim Pokmaswas dalam melakukan kegiatan pengawasan.

Menurutnya, tim Pokmaswas sendiri tidak harus melakukan pemukulan terhadap para nelayan.

"Kasus ini sudah di laporkan ke polisi, kami dari kecamatan juga akan melakukan pertemuan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Hukum tetap jalan, permasalahan adat juga juga akan kita selesaikan," jelas Renil.(**)

Halaman:123

Komentar

Loading...