Pembinaan Olahraga di Nagan Raya Rendah, Peran KONI Dipertanyakan

Pembinaan Olahraga di Nagan Raya Rendah, Peran KONI Dipertanyakan
Muhammad Syandra. |FOTO: DOK PRIBADI

SEURAMOE SUKA MAKMUE – Pembinaan olahraga khususnya sepakbola dan futsal di Nagan Raya dinilai kurang optimal.

Penilaian itu disampaikan oleh pemerhati olahraga sekaligus atlet futsal Nagan Raya, Muhammad Syandra kepada redaksi Selasa (05/01/21)

“Banyak atlet-atlet daerah mengeluh karena merasa diterlantarkan,” kata Syandra di Kantor Redaksi Seuramoeaceh.com.

Menurut Syandra, Nagan Raya punya banyak atlet berbakat yang perlu binaan dan sentuhan pemerintah agar kedepan atlet-atlet siap bersaing di ragam konpetisi.

Menurut ilmu keolahragaan, sebutnya, pembinaan atlet sebelum kompetisi resmi, minimal berjalan enam bulan untuk kematangkan tim dalam kompetisi.

“Jika sampai sekarang tidak ada pembinaan, wajar saja sedikit atlet berprestasi dari Kabupaten Nagan Raya,” ujarnya.

Syandra juga mempertanyakan peran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nagan Raya dalam memajukan olahraga.

Ia berharap KONI lebih aktif untuk menggerakan potensi-potensi olahraga seperti memanfaatkan guru olahraga baik PNS maupun hanorer.

KONI punya Askab, dan KONI punya power untuk merekrut atlet-atlet potensial dijadikan Timnas Kabupaten Nagan Raya.

“Sayangnya saya tidak melihat itu terjadi,” aku Syandra.

Ia berharap, pengurus KONI harus memanfaatkan waktu untuk membina atlit-atlit dan klub yang ada.

“Tidak hanya menaruh nama nama saja di papan organisasi karena itu tidak bermanfaat bagi atlit,” tutupnya.

Ketua KONI Nagan Raya Jamaluddin SH yang dihubungi Seuramoeaceh.com di kantor Sekretariat KONI di kawasan Ujong Fatihah tidak berhasil karena kantor tutup.

Sementara Sekretaris KONI yang dihubungi Seuramoeaceh.com via Handphone Selasa (05/01/21) juga belum berhasil. (*)

Halaman:123

Komentar

Loading...