Para Ahli, Varian AY.3 Lebih Bahaya dari Varian Delta Asli
SEURAMOEnews - Para ahli terus memantau perkembangan varian virus corona setelah munculnya varian Delta.
Varian Delta dinilai cukup mengkhawatirkan sebab lebih berbahaya karena cepat menular .
Kini, para ilmuwan pun menemukan dua varian Delta baru, yakni varian AY.2 dan AY.3.
Delta telah menjadi varian virus paling dominan dan menyebabkan lonjakan infeksi COVID-19 di berbagai negara.
WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyebut, varian Delta AY.2 dan AY.3 berada pada garis keturunan varian.
Garis keturunan mencakup 13 keturunan varian Delta yang berbeda, mulai dari B.1.617.2 hingga AY.12.
Varian Delta AY.3 salah satu jenis paling terkenal dari banyak turunan varian Delta baru.
Di Amerika Serikat, Varian Delta AY.3 menyumbang sekitar 9 persen dari total kasus COVID-19.
Menurut laporan Dewan Penelitian Medis India, kedua varian Delta baru kebal terhadap perlindungan dari vaksin COVID-19.
Orang telah suntik vaksin COVID-19 Covaxin memiliki antibodi 47% lebih sedikit untuk melawan varian Delta AY.3.
Christina Pagel, Profesor Riset Operasional di UCL dan direktur Unit Riset Operasional Klinis universitas, mengatakan varian Delta AY.3 mengkhawatirkan.
Profesor Pagel menunjuk data varian Delta dari Sanger Institute, sebuah lembaga penelitian genetika dan genomic memperlihatkan bahwa kasus varian Delta mulai menurun.
Meskipun itu adalah kabar baik, tapi ia tetap mengkhawatirkan varian Delta AY.3.
"Turunan varian Delta ini mungkin lebih menular daripada varian Delta aslinya," kata Profesor Pagel dikutip dari Express. (*)
Sumber: Suara.com