Nelayan Tradisional di Abdya Lagi Panen Udang Rebon
SEURAMOE
BLANGPIDIE - Para nelayan tradisional di kawasan pesisir pantai
Jilbab Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kini lagi panen udang
rebon.
Udang rebon atau oleh masyarakat setempat lebih dikenal
dengan nama sebutan udang sabu dalam dua hari terakhir ini memang panennya lagi
melimpah. Nalayan menjemur udang tersebut
dibibir pantai.
Armiya, salah seorang nelayan yang ditemui Seramoeaceh.com
dilokasi penjemuran mengatakan, musim panen udang rebon dalam setahun hanya
sekali. Namun panennya bisa mencapai dua dan empat hari bahkan sampai sepekan.
"Cara menangkanya kita menggunakan alat tradisional
dengan jaring kelambu 2,5 meter yang diikat pada dua batang bambu sepanjang 3,5
meter," jelasnya.
Terkadang tambahnya, jika tiba musim panen udang rebon,
banyak nelayan tradisional perahu robin beralih profesi, dari sebelumnya
menangkap ikan kemudian memilih berburu udang rebon di pinggir pantai.
"Selain masyarakat, nelayan juga ada yang memilih
menangkap udang rebon ketimbang cari ikan di laut," imbuh Armiya.
Sementara itu Sadiruddin salah penampung undang rebon
mengaku sudah banyak menampung udang rebon hasil tangkapan nelayan tradisional di
pesisir pantai Jilbab Susoh.
"Alhamdulillah, selama beberapa hari ini banyak
hasil tangkapan udang rebon dari masyarakat dan nelayan tradisional," katanya.
Masih menurut Sabaruddin, harga udang rebon satu
keranjang berisi 7 kg sekitar Rp 160
ribu. Udang-udang kemudian oleh Sabaruddin dekeringkan dengan cara dijemur,
kemudian dijual ke Banda Aceh dan Medan Sumatera Utara.
"Kita tidak mengolahnya menjadi terasi, tapi udang kita
keringkan menjadi udang sabu dan kita kirim ke Banda Aceh dan Medan untuk
dijual disana," demikian jelas Sabaruddin. (JULIDA
FISMA).