Ketua Hipelmadya Soroti Program Ayam KUB di Abdya

Ketua Hipelmadya, Irfan Nasruddin. |Foto: Ist

SEURAMOE BLANGPIDIE –
Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Aceh Barat Daya (Hipelmadya) menyorot
program pengadaan Ayam Kampung Balitbang (KUB) yang diperuntukkan untuk kaum
dhuafa, janda dan anak yatim


BACA JUGA:

Pasalnya, program pemerdayaan ekonomi tersebut, dinilai
bukan membuat ekonomi dhuafa bergerak kearah yang lebih baik. Tapi justru
mendatangkan masalah baru bagi penerima bantuan ayam tersebut.

“Program ini sangat bagus, tapi tidak cocok bagi orang miskin karena biaya pemeliharan sangat besar. Program ini hanya cocok buat pengusaha atau pejabat yang punya kemampuan membeli atau bisa membuat pakan sendiri,” ungkap Ketua Hipelmabdya, Irfan Nasruddin melalui rilisnya yang diterima Seuramoeaceh.com Rabu, (20/3/2019) .

Karena itu tambah irfan, berdasarkan informasi yang
diperoleh dari penerima bantuan ayam KUB banyak kendela yang dihadapi oleh para
peternak. Selain  pertumbuhan lambat, juga
harga pakan tinggi. Sementara hasil penjualan ayam tersebut  tidak sebanding dengan biaya pemeliharan.

"1 sak pakan harganya Rp. 420.000 untuk jumlah ayam
KUB 200 ekor membutuhkan 18 sak pakan dan vitamin 1 kotak Rp. 30.000. Sementara
harga jual hanya Rp.22 ribu per ekor. 

Sementara, pihak desa hanya menganggarkan 6 sak pakan
untuk selama 1 kali panen 90 hari. Para fakir miskin dan janda harus nombok 12
sak," kata Irfan yang mengaku sempat mendengarkan curhat masyarakat
peternak ayam KUB.

Menurut irfan, program ayam KUB yang diluncurkan pemerintah
daerah justru menjadi beban bagi fakir miskin, janda dan anak yatim.

“Satu sisi ini justeru sangat dilema bagi fakir miskin,
janda dan anak yatim. Sementara disisi lain, jika penerima menolak program ini,
nanti malah dibilang kufur nikmat. Masak bantuan ditolak. Terima malah jadi
musibah bagi mereka," imbuhnya.

Sambungnya, jika dilihat dari potensi ekonomi memang
cukup menjanjikan, apalagi di contohkan dengan keuntungan dari pemeliharaan
ayam KUB yang mengiurkan.

“Bayangkan saja, jika kita pelihara ayam KUB ini 1000
ekor, maka gaji kita sebulan mencapai Rp 30 juta hingga Rp 50 juta, namun pada
kenyataannya tidak seperti yang dijelaskan," tutur Irfan mengutip bahasa
testimoni yang dimuat di salah satu media.

Dia berharap kepada Pemerintah Daerah Abdya untuk
meninjau kembali program tersebut, dan meminta agar program yang sudah ada
untuk bisa di jalankan. “Jika baik, maka lanjutkanlah seperti program santunan
kematian, santunan anak yatim, janda dan sakit menahun,” demikian
pintanya. (Julida Fisma)