Kekurangan Anggaran Pemilihan Keuchik di Abdya Terancam Ditunda
SEURAMOE BLANGPIDIE - Pemilihan Keuchik Langsung (Pilciksung) serentak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terancam ditunda dilaksanakan ditahun 2021.
Pasalnya, pemkab Abdya tidak menganggarkan anggaran Protokol Kesehatan (Prokes) untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD), Handsanitizer dan alat pencegahan covid-19 dalam rangka pelaksanaan Pilciksung di Abdya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) tahun 2021.
Kemudian dari hasil musyawarah dalam rapat koordinasi mengenai pelaksanaan pemilihan Keuchik, antara pemerintah Abdya dengan Polres Abdya, Kejari, Dandim 0110 Abdya, DPRK Abdya dan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Abdya, juga belum mengerucut satu kesepakatan apakah Pilciksung dilaksanakan ditahun 2021.
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim mengatakan, prinsipnya Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Gubernur Aceh juga minta pilciksung di Abdya ditunda dan dilaksanakan ditahun 2022.
"Namun sebagian teman-teman ada yang meminta Pilciksung dilaksanakan ditahun 2021, tapi untuk sementara ini hasil dari rapat ini juga belum ada solusi apakah dilaksanakan di tahun 2021 atau ditunda tahun 2022," ungkap Akmal Ibrahim saat dimintai keterangan oleh seuramoeaceh.com, Selasa (2/1/2020).
Akmal mengatakan, dari hasil rapat koordinasi dengan Polres Abdya, Kejari, Dandim 0110 Abdya, DPRK Abdya dan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Abdya, juga belum mendapatkan solusi atau jalan keluar apakah Pilciksung akan dilaksanakan ditahun 2021.
"Karena belum ada hasil, jadi saya memberikan waktu sampai tanggal 15 Februari ini agar jalan keluar mengenai Pilciksung ini sudah ada, dan saya juga sudah meminta Sekda untuk menyiapkan kajian untuk disampaikan kepada saya apakah Pilciksung dilaksanakan ditahun ini atau ditahun depan," ucapnya.
Akmal mengaku, kajian tersebut nantinya akan dipertimbangkan lagi apakah Pilciksung bisa diselenggarakan ditahun 2021 atau ditunda ke tahun 2022.
"Disini nanti saya akan kembali mengkaji, kalau misalnya banyak resiko dalam pelaksanaan pilciksung sebaiknya jangan dilaksanakan sekarang, dan tentunya saya tidak gara-gara pilciksung ini nantinya adan anak buah saya masuk penjara," katanya.
Akmal juga tidak mempersoalkan apabila pilciksung tetap dilaksanakan ditahun 2021, jika kesiapan dan itu memang hasil kesepakatan bersama.
"Ya kita terima saja bagaimana hasil yang baik buat kita semua, siap yang kami maksud di sini dalam segala bidang, termasuk Prokes Covid-19. Kalau itu tidak kita perhatikan, maka sanksi yang akan kita dapatkan sangat berat, termasuk pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU). Untuk itu, perlu kami tekankan disini terkait kesiapan kita, juga ketersediaan anggaran,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Akmal mengajak seluruh pihak yang terlibat agar menyamakan persepsi, apakah Pilciksung ini lanjut atau ditunda dulu.
“Pasti semua akan terlibat. Kalau sudah ada izin, tim verifikasi kelayakan dari Mendagri atau Provinsi, pasti akan turun untuk meninjau. Jadi perlu kajian yang sangat matang untuk kita laksanakan Pilkades ini,” urainya.
Amatan seuramoeaceh.com, dalam rapat koordinasi tersebut, pihak DPRK Abdya yang diwakili oleh Ketua DPRK Abdya, Nurdianto, meminta agar Pilciksung dilaksanakan ditahun 2021, karena menimbang di kabupaten Abdya sudah banyak sekali Gampong yang sudah dijabat oleh Pj. Keuchik, sehingga mengakibatkan roda kepemerintahan gampong tidak berjalan lancar.(*)