Jubir COVID-19: New Normal Disalah Artikan Masyarakat

Jubir COVID-19: New Normal Disalah Artikan MasyarakatPikiran Rakyat
Jurubicara pemerintah penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.

SEURAMOE JAKARTA - Jurubicara pemerintah penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengaku bingung banyak masyarakat yang salah persepsi dengan istilah new normal.

Pernyataan itu disampaikan saat ia menjadi salah satu pembicara pada acara launching buku ‘Menghadang Corona: Advokasi Publik di Tengah Pandemik’ karangan Plh Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (10/7).

“Kami optimis ini masyarakat bingung. Kami tidak pernah pesimis, tapi optimis bingung. Bingung bener, bingung pasti,” katanya sambil terkekeh, dikutip Rmol.

Ia tidak menyangka, istilah new normal diartikan masyarakat sebagai bentuk normal baru yang artinya melakukan hal yang sifatnya normal dengan menggunakan protokol kesehatan.

“Diksi new normal itu sebenarnya di awal mau kita ubah. Waktu sosical distancing itu diksi yang salah, dikritik langsung kita ubah, new normal kemudian kita ubah menjadi adaptasi dengan kebiasaan baru,” kata Yuri.

Sebagai jurubicara dia harus memberikan informasi akurat perihal COVID-19 yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Biarpun terkendala dengan adanya istilah yang membuat masyarakat bingung.(**)

Halaman:12

Komentar

Loading...